PENGHASILAN MENURUN AKIBAT PANDEMI, MAHASISWA KKN GALAKKAN PEMBUATAN HAND SANITIZER MANDIRI SEBAGAI SOLUSI
Bendungan, Semarang (09/08). Sudah setahun lebih sejak pandemi Covid-19 mulai mewabah di Indonesia. Jumlah kasus pasien positif Covid-19 masih terus meningkat. Per 08 Agustus 2021, provinsi Jawa Tengah berada di urutan ketiga teratas dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi yaitu sebanyak 410.450 kasus (https://covid19.go.id/peta-sebaran). Di Jawa Tengah sendiri, dari 35 kota/kabupaten yang ada, kasus Covid-19 terbanyak terdapat di kota Semarang yaitu 33.018 terkonfirmasi positif Covid-19 menururt data per 08 Agustus 2021 (https://corona.jatengprov.go.id/data). Angka pasien Covid-19 yang tinggi tentu semakin meningkatkan probabilitas penularan yang akan terjadi pula. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan yang tinggi lewat pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat oleh setiap masyarakat.
Salah satu protokol kesehatan yang harus dilakukan untuk mencegah tertular Covid-19 adalah menjaga kebersihan tangan, bisa dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Dalam praktiknya, penggunaan hand sanitizer memang lebih praktis terutama saat beraktivitas di outdoor. Namun demikian, harga hand sanitizer terbilang cukup mahal. Ditambah lagi dengan berkurangnya pemasukan masyarakat di masa pandemi dan masih harus membeli keperluan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai solusi, mahasiswa KKN menggalakkan pembuatan hand sanitizer mandiri sebagai alternatif yang lebih murah untuk tetap patuh melakukan protokol kesehatan demi pencegahan penularan Covid-19.
Mahasiswa membuat dan membagikan hand sanitizer tersebut kepada masyarakat di Kelurahan Bendungan Semarang. Kegiatan ini diharapkan menambah wawasan masyarakat dalam mebuat hand sanitizer mandiri sehingga tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk tetap bisa menggunakan hand sanitizer. Di samping itu, hal ini juga sebagai bentuk dari upaya kita untuk berkontribusi mendukung terwujudnya target pada Sustainable Development Goals poin ke-3 ‘KESEHATAN YANG BAIK DAN KESEJAHTERAAN’ yaitu: pengurangan risiko dan manajemen risiko kesehatan nasional di negara berkembang. Masyarakat pun berharap agar setiap kalangan bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga penularan Covid-19 bisa dicegah dan tidak terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 di Semarang.
Penulis: Desy Rospelita Munthe
DPL: Dr. Amirudin, M.A.