Guna Mengurangi Angka Penularan COVID-19, Mahasiswa Undip Kenalkan Warga Dengan Desinfektan Ramah Lingkngan Berbasis Daun Sirih Dan Jeruk Nipis

Perkembangan kasus covid-19 di Indonesia kembali menigkat, termasuk di kota Semarang. Meningkatnya jumlah yang terpapar virus COVID-19 membuat masyarakat harus memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, hand sanitizer dan rutin penyemprotan disenfektan secara berkala. Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), disinfeksi (penyemprotan desinfektan) merupakan langkah mencegah penularan dengan membunuh virus (COVID-19) yang mungkin masih bertahan di benda atau tempat tertentu akan tetapi kita harus pahami terlebih dahulu bahwasanya desinfektan dengan bahan kimia itu sangat berbahaya apalagi kalau langsung terkena kulit manusia. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya inovasi desinfektan yang ramah lingkungan dari bahan alami yang mudah didapat di lingkungan seperti daun sirih dan jeruk nipis.

Semarang, (04/08) Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, melaksanakan program KKN secara luring dengan terjun langsung ke masrakat RW 1 Kelurahan Meteseh dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Program yang diusung kali ini adalah “Edukasi Pembuatan dan Pengenalan Desinfektan Ramah Lingkungan dari Daun Sirih dan Jeruk Nipis”.  Kegiatan ini dilaksanakan di Balai RW 1 Kelurahan Meteseh dengan dihadiri perwakilan satu orang dari tiap RT.

Selain menghasilkan desinfektan yang ramah lingkungan, kegiatan ini juga memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan tanaman yang ada di lingkungan sekitar. Dengan demikian, disamping sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, masyarakat juga telah melaksanakan program SDG’s  poin ke-3 yaitu Good Health and Well-being (Hidup sehat dan sejahtera) dan poin ke-12 yaitu Responsible Consumption and Production (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).

Penulis : Putri Widiastuti
Dosen Pembimbing Lapangan : Siwi Gayatri, S.Pt., M.Sc., Ph.D