Masih Takut dengan Matematika ? Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Konsep Belajar “MATRIK”. Apa sih itu ?

Congkrang, Temanggung (27/07/2021) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berlangsung sejak 30 Juni hingga 12 Agustus 2021 dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”. Pelaksanaan KKN Tim II Periode 2020/2021 kali ini masih sama seperti sebelumnya yakni di kampung halaman masing-masing mahasiswa karena adanya pandemi COVID-19 yang masih merebak.

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia menjadikan segala kegiatan masyarakat harus dibatasi untuk meminimalisir kasus penyebaran. Hal tersebut juga berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terpaksa harus dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Selama belajar daring banyak siswa yang mengeluh merasa jenuh, menjadi jarang belajar karena cenderung sering bermain HP dan susah dalam memahami pelajaran terutama dalam pelajaran matematika yang memang membutuhkan pemahaman lebih karena tidak cukup hanya dengan membaca. Selain itu banyak anak-anak yang menganggap belajar matematika itu sulit, menakutkan, dan membosankan.

Oleh karena itu, Nadia Galuh Prasantiningrum salah satu mahasiswa S1-Matematika KKN Undip dari Temanggung memperkenalkan konsep belajar  matematika “MATRIK” yang merupakan singkatan dari “Matematika itu Menarik dan Asik” kepada anak-anak SD dari Dusun Balekerso RT 01 RW 01, Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Adapun konsep belajar “MATRIK” sendiri meliputi beberapa kegiatan berikut.

Kegiatan pertama yaitu mahasiswa membantu belajar matematika terutama perkalian dengan menggunakan alat peraga batang napier. Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan anak-anak bisa lebih tertarik dan mengurangi kejenuhan dalam belajar.

Mengajar perkalian dengan metode batang napier kepada anak-anak SD Dusun Balekerso

Kegiatan kedua yaitu mahasiswa mengajarkan matematika dengan metode permainan ular tangga dan puzzle geometri tangram. Dengan permainan ini diharapkan dapat megurangi ketakutan anak-anak dengan pelajaran matematika dan menghapus stigma bahwa matematika itu sulit.

Mengajar matematika kepada anak-anak SD dengan metode permainan ular tangga
Mengenalkan geometri kepada anak-anak SD dengan alat peraga Tangram

Selanjutnya kegiatan ketiga yaitu pembuatan modul soal matematika dan pembahasan untuk jenjang SD kelas 1,2,3,4,5, dan 6 serta menyerahkan modul tersebut kepada Kepala Sekolah SDN Congkrang agar dapat disebarluaskan kepada siswa-siswi SDN Congkrang. Dengan modul ini diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar dan menjadi referensi untuk mengerjakan soal-soal matematika.

Penyerahan modul soal matematika kepada Kepala Sekolah SDN Congkrang

“Terima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan modul soal MATRIK ini, semoga dengan modul ini dapat membantu siswa dalam belajar online terutama dalam pelajaran matematika, dan modul ini akan kami berikan kepada para siswa agar dapat menjadi bahan belajar mereka di rumah.” ujar Bapak Suparyanto S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Congkrang.

Dengan program “MATRIK” ini diharapkan dapat membantu anak-anak terutama untuk jenjang SD selama belajar daring agar tidak jenuh, menarik minat untuk belajar, dan membantu pemahaman materi terutama dalam pelajaran matematika.

Editor  : Shary Charlotte Henriette Pattipeilhy S.IP., M.A.