KKN, Masih dalam Masa Pandemi

Bulan bulan Juli hingga Agustus Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2021 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Meskipun masih dengan kondisi pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk menjalankan KKN dan berbaur dengan masyarakat. Pelaksanaan KKN ditengah pandemi menyebabkan banyaknya kegiatan yang dilakukan secara online untuk mengurangi pertemuan dan agar tidak menimbulkan kerumunan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19.

Salah satu desa tempat KKN di Semarang yaitu kelurahan Tambakrejo, kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Mahasiswa yang ber-KKN di desa ini terbagi menjadi beberapa kelompok dengan program individu yang berbeda-beda. Masing-masing mahasiswa diwajibkan untuk menjalankan dua program yaitu program yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran Covid-19 dan program yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG’s).

Pada hari Kamis (05 Agustus 2021) Mahasiswa yang ber-KKN di RT 01 RW 02 kelurahan Tambakrejo melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan SDG’s dengan memberikan edukasi mengenai cara pembuatan deterjen cair. Dengan hanya membutuhkan 5 bahan, yaitu MES, garam, pewangi, pewarna dan foam booster, pembuatan deterjen ini sangat mudah. Tahap yang dilakukan yaitu menambahkan 250 gram MES ke dalam air 1 liter kemudian rebus sampai larut. Ketika sudah melarut, matikan kompor dan tambahkan 3 liter air dan aduk hingga tercampur. Tambahkan air larutan garam sedikit demi sedikit sampai cairan deterjen mengental. Setelah itu tambah dengan pewarna merah sampai cairan berwarna pink kemudian tambah dengan 3 tutup botol pewangi. Step terakhir yaitu dengan menambahkan 3 tutup botol foam booster.

Pelaksanaan dilakukan dengan mempraktekkan pembuatan deterjen cair di depan beberapa ibu-ibu Warga RT 01 RW 02, dengan protokol kesehatan yang tetap terjaga tentunya. Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan KKN ini sangat tertarik dengan program yang dijalankan, karena deterjen cair ini sangat murah dan mudah dibuat. Dengan ilmu yang didapat, masyarakat dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli deterjen karena sekali membeli 1 kg bahan (MES) bisa digunakan untuk membuat lebih dari 16  liter deterjen cair.