DIMSUM IKAN LELE : PELUANG USAHA KREATIF DIMASA PANDEMI
Desa Rejosari(10/8) – Program pemberdayaan masyarakat dalam membantu menekan penyebaran covid-19 di Desa Rejosari. Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2021 dari Program Studi Oseanografi mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan dimsum ikan lele. Kegiatan ini menyasar kepada kelompok PKK Desa Rejosari. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu,25 Juli 2021 di gedung pertemuan Desa Rejosari.
Tingginya jumlah kasus covid-19 di Kudus, mengharuskan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pola hidup bersih dan sehat dapat dilakukan dengan berbagai ragam cara. Salahsatunya yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat sebagai peningkat imunitas tubuh agar tidak mudah terpapar virus corona.
Berdasarkan studi literatur dari beberapa referensi, diketahui bahwa ikan lele memiliki kandungan gizi tinggi yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebut tentu saja penting untuk diedukasikan kepada masyarakat bahwa makanan sehat tidak harus mahal. Hanya saja, terkadang banyak anak-anak yang kurang menyukai ikan lele, sehingga perlu diolah kembali menjadi sajian menarik yang disukai semua kalangan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa undip memberikan solusi kepada masyarakat Desa Rejosari dengan memberikan pelatihan pembuatan dimsum ikan lele. Dimsum merupakan makanan khas negara China yang populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Dimsum identik dengan olahan daging giling yang dibungkus dengan kulit tipis elastis berasal dari tepung terigu. Selain itu, dimsum juga bisa disajikan dengan 2 cara yaitu dikukus dan digoreng. Dimsum kukus biasanya memiliki tekstur lebih juicy dan dimsum goreng teksturnya lebih kering.
Kegiatan pelatihan pembuatan dimsum ikan lele dilaksanakan bersama anggota PKK Desa Rejosari. Sebelum pelaksanaan kegiatan, terlebih dahulu dibuatkan buku panduan resep dan video tutorial pembuatan dimsum ikan lele simpel dan sederhana. Buku resep dan video tutorial kemudian dibagikan kepada anggota PKK Desa Rejosari melalui grup Whatsapp yang telah dibuat.
Kemudian kegiatan dilaksanakan secara langsung dengam tetap menerapkan protokol kesehatan. Berdasarkan pernyataan dari Kepala Desa Rejosari, saat ini Desa Rejosari sudah masuk ke dalam zona hijau, kasus covid-19 sudah menurun drastis bahkan sudah tidak ada warga yang terpapar . Oleh sebab itu, kepala desa mengizinkan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline dikarenakan lebih efektif serta antusiasme masyarakat lebih tinggi.
Kegiatan dilakukan di balai pertemuan Desa Rejosari dengan peserta berkisar 5-7 orang. Kegiatan dimulai dengan perkenalan terlebih dahulu masing-masing dari Tim KKN Undip Desa Rejosari sebanyak 4 mahasiwa. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan bahan dimana bahan utamanya yaitu ikan lele dan daging ayam giling. Tujuan pencampuran daging ayam yaitu untuk mengurangi rasa amis dari ikan lele. Bahan lainnya yaitu wortel, labu siam, tepung terigu, tepumg tapioka, serta bumbu-bumbu dimsum pada umumnya. Semua bahan selanjutnya dicampur dalam 1 wadah membentuk adonan yang siap diisikan kedalam kulit dimsum. Ibu PKK yang hadir sangat berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung. Ibu Ikka (35), sempat bertanya “Mbak, apakah kulit dimsum ini sama dengan kulit lumpia yang biasa dijual ditempat sosis? Kok ini lebih lentur dan tipis belinya dimana ya mbak?” Ada peserta yang semangat mencatat, ada juga yang mau langsung dipraktekkan di rumah sepulang pelatihan. Setelah semuanya terbentuk, dimsum langsung dikukus ke panci yang sebelumnya sudah diolesi minyak goreng, hal tersebut agar dimsum tidak lengket.
Dimsum dikukus selama 15-20 menit untuk mendapatkan tingkat kematangan yang sempurna. Setelah dimsum matang, semua peserta antusias untuk mencicipi, ada juga yang dibungkus dibawa pulang. “Wah enak ini, anakku doyan pasti nek dibuatin camilan kaya gini”, tutur salah satu ibu PKK Desa Rejosari. Setelah merasakan kelezatan dimsum ikan lele, banyak ibu-ibu PKK yang ingin langsung mempraktekkan dirumah bahkan adapula yang menjadikam sebagai ide bisnis.
Pelatihan kali ini mendapat respon positif dari respon positif dari peserta, kepala desa, serta badan pengawas desa. Bapak Aris Widiarto selaku Kepala Desa rejosari menuturkan “Program yang sangat bermanfaat mbak, dengan adanya pelatihan ini saya harapkan dimsum ikan mampu menjadi salah satu makanan favorite masyarakat Desa Rejosari, karena selain lezat, juga kaya akan nutrisi sehingga cocok sebagai sumber makanan sehat”
Selanjutnya, program tersebut dilimpahkan kepada kelompok PKK Desa Rejosari dengan pendampingan secara langsung maupun tidak langsung untuk mengembangkan program. Selain itu, adanya program pelatihan ini juga diharapkan mampu memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif lainnya dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar rumah, sehingga menjadi peluang usaha menjanjikan yang dapat membantu perekonomian masyarakat dimasa pandemi seperti saat ini.
Penulis : Fie’ulya Yusro Ramadlanie 26050118120041 Oseanografi
Editor : Nikie Astorina Yunita Dewanti S.KM., M.Kes.
#undip #KKNTimIIPeriode2021 #p2kknundip #lppmundip