MAHASISWA AJAK ORANG TUA TINGKATKAN KEMAMPUAN REGULASI EMOSI DALAM MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH
Kadipiro (10/8). Mahasiswa ajak orang tua untuk melatih regulasi emosi dalam mendampingi anak ketika belajar di rumah. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh menimbulkan beberapa dampak yang dapat dialami oleh pihak-pihak yang terlibat, yakni guru, siswa, dan orang tua. Proses pembelajaran yang mengalami perubahan ini menuntut adanya perilaku adaptasi dari berbagai pihak. Penyesuaian-penyesuaian terhadap situasi yang sangat baru ini dapat menimbulkan perasaan-perasaan yang kurang nyaman bagi pihak yang bersangkutan. Tidak hanya anak sebagai siswa yang mengalami tekanan atau stress dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh ini, namun orang tua juga turut merasakan munculnya emosi-emosi negatif dalam mendampingi anak dalam belajar. Oleh karena itu, mahasiswa membuat dan melaksanakan program psikoedukasi mengenai regulasi emosi orang tua yang mendampingi anak belajar di rumah. Target peserta dari program kegiatan ini adalah para orang tua (khususnya ibu) yang memiliki anak sebagai siswa Sekolah Dasar.
Program psikoedukasi tersebut dilaksanakan oleh Nathasa Reihan LH (21) di Desa Bayan Kelurahan Kadipiro, pada Selasa (10/08/21) melalui YouTube dan WhatsApp Group. Program yang bertujuan untuk mengajak orang tua untuk lebih tingkatkan kemampuan dalam mengelola emosi saat menemani anak belajar daring ini mendapatkan respon yang positif dari para peserta program. Pemberian psikoedukasi dalam bentuk video ini yakni, video akan di upload YouTube dan kemudian mahasiswa akan membagikan tautan video YouTube tersebut kepada para orang tua yang sebelumnya telah berada pada Grup WhatsApp yang sama. Setelah menonton tayangan video YouTube yang diberikan, kemudian para peserta memberikan komentar mengenai pendapat, pengalaman, serta respon mengenai video yang telah dibagikan. Para peserta menilai psikoedukasi dalam bentuk video tersebut dapat membantu dalam mengelola emosi ketika mendampingi anak-anak belajar di rumah. Para orang tua turut memberikan harapan untuk kedepannya dapat lebih bijaksana dan bisa menjadi teman bagi anak dalam kegiatan belajar daring.