Mahasiswa Undip Melakukan Sosialisasi Jogo Tonggo Agar Dapat Tercipta Lingkungan Sehat, Aman, Dan Nyaman
Nganjat (8/8), Program KKN TIM II UNDIP 2021 telah memasuki minggu keenam atau bisa dibilang sudah minggu-minggu akhir dijalankannya program KKN yang bertema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Program kedua yang dijalankan oleh salah satu mahasiswa UNDIP yang bernama Rendy Gilang Permana yaitu sosialisasi tentang kebijakan jogo tonggo. Kebijakan jogo tonggo ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat, nyaman, aman dan saling peduli. Kebijakan tersebut pada intinya merupakan kebijakan untuk menghimbau bagaimana jika ada salah satu warga yang mengalami gejala terinfeksi covid-19 dan bagaimana lingkungan sekitar menyikapi hal tersebut.
Diharapkan dengan kebijakan jogo tonggo ini dapat memutus penyebaran covid-19 serta dapat menjaga agar lingkungan warga dapat saling peduli dan saling support. Selain itu, diharapkan lingkungan yang peduli dan support dapat membuat warga yang terinfeksi covid-19 dapat merasa nyaman sehingga dapat meningkatkan imun dengan cepat. Dan juga dengan adanya kebijakan ini dapat menjadi edukasi bagi lingkungan sekitar tentang bagaimana seharusnya mereka bersikap jika ada tetangga yang terkena covid-19. Seperti yang kita ketahui, menjaga sehat, nyaman, dan amannya lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Diperlukan sikap yang kompak dan saling menjaga agar tercapai tujuan lingkungan tersebut. Pada masa sekarang ini kehidupan bertetangga yang baik merupakan salah satu kunci dalam mengatasi permasalahan pandemi ini. Karena jika kita memerlukan bantuan maka tetangga adalah orang terdekat yang berada di sekitar kita. Jadi hubungan baik dengan tetangga sangat diperlukan disini. Selain itu, keterbukaan antar tetangga juga sangat diperlukan untuk memutus penyebaran virus covid-19. Maksudnrtya keterbukaan disini bahwa covid-19 bukan aib sehingga jika terinfeksi maka segara kabari tetangga agar mereka dapat bersikap sebagaimana mestinya. Begitupun juga tetangga dalam bersikap jangan menjauhi penyintas covid-19 atau bahkan dikucilkan, cukup jaga jarak dan beri support serta saling peduli. Di Nganjat ini sebenarnya sudah cukup baik karena kepedulian dan support disini terhadap masyarakat terinfeksi covid-19 sangat bagus, namun rasa ketakutan yang cukup tinggi membuat masyarakat masih seolah-olah menghindari warga yang terinfeksi covid-19 padahal warga tersebut sudah sembuh dan diperbolehkan aktivitas kembali. Dengan adanya sosialisasi kebijakan ini diharapkan warga dapat mengurangi rasa ketakutan karena sesuai dengan anjuran pemerintah bahwa kita hanya perlu waspada bukan takut apalagi panik. Cukup jaga jarak dan patuhi protokol kesehatan serta jaga lingkungan.