Bantu UMKM Bangkit di Masa Pandemi, Mahasiswa UNDIP Berikan Edukasi Digital Marketing untuk UMKM di Semarang
Wonodri, Semarang Selatan (10/8) – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sejatinya merupakan salah satu ujung tombak untuk mendukung perekonomian Indonesia. Namun sayangnya, ditengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini, ditambah pengetatan pembatasan sosial yang diberlakukan, UMKM merupakan salah satu sector yang sangat terdampak pandemi.
Terlebih ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberlakukan sejak 2 Juli 2021, yang tidak memperbolehkan tempat makan untuk dine in, menjadi tantangan terutama bagi UMKM yang masih beroperasi secara konvensional. Kelurahan Wonodri merupakan salah satu daerah strategis yang berada di dekat pusat Kota Semarang dengan jumlah UMKM mencapai lebih dari 3000. Sayangnya, masih banyak UMKM di Kelurahan Wonodri yang memasarkan dan menjual produknya secara konvensional.
Untuk mendukung UMKM tetap bertahan ditengah pandemi, Zelda Elsa Khabibah (21), mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro memberikan edukasi dan bantuan Digital Marketing kepada pelaku UMKM di Kelurahan Wonodri. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Kegiatan KKN Tim II Tahun 2021 ini berlangsung dari 30 Juli hingga 12 Agustus 2021, bertajuk tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.
Melalui program ‘UMKM Bangkit’, mahasiswa memberikan penyuluhan mengenai pemasaran digital (digital marketing) kepada beberapa pelaku UMKM di Wonodri untuk memaksimalkan promosi dan penjualannya. Program ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke 8 yakni ‘Decent Work and Economic Growth’ yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua, yang di dalamnya termasuk mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas ekonomi melalui peningkatan mutu teknologi dan inovasi.
Program ini didasari dari hasil wawancara dengan pelaku UMKM di Kelurahan Wonodri yang terdampak Covid-19 secara ekonomi dan masih banyaknya pelaku UMKM yang memasarkan produknya hanya dengan konvensional, serta belum mengerti mengenai Digital Marketing. Kondisi ini diharapkan dapat berubah dengan memaksimalkan strategi pemasaran digital, yang didesain khusus untuk para pelaku UMKM di Kota Semarang.
Selain memberikan edukasi mengenai Digital Marketing, mahasiswa juga memberikan bantuan kepada UMKM untuk mendaftarkan usahanya ke layanan pesan antar online seperti GoFood dan GrabFood. Untuk memaksimalkan daya Tarik produk yang dijual, mahasiswa juga memberikan bantuan foto produk agar produk yang dijual dan dipasarkan melalui platform digital menjadi semakin menarik.
Salah satu pemilik UMKM yang menjadi peserta program adalah RR Kurnia Widiyanti (44), pemilik kedai ‘Story Dimsum dan Juice’ yang berlokasi di Jl. Wonodri Baru II No.2-A, Peterongan, Wonodri, Kota Semarang Semarang. Menurut penurutan Ibu Kurnia, ditengah pandemi ini omset penjualan kedai sangat menurun drastic. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan program Digital Marketing ini karena pemasaran dan promosi usahanya lebih maksimal.