Perbaiki Kualitas Air pada BUDIKDAMBER dengan Filter !!!

KKN TIM II UNDIP 2021

Tutorial pembuatan filter untuk BUDIKDAMBER

Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang (11/08/2021) – PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sedang berlangsung saat ini menyebabkan masyarakat sulit untuk bepergian keluar rumah. Adannya pembatasan seperti sekarang ini, menjadikan masyarakat dapat memanfaatkan waktu luangnya yang lebih banyak untuk kegiatan yang lebih produktif. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dirumah adalah budidaya ikan dalam ember. Beberapa kultivan yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dalam ember yaitu ikan lele, ikan nila dan lain sebagainya. Disisi lain, kegiatan budidaya ikan dalam ember ini seringkali mengalami kendala seperti halnya terkena parasit hingga kematian secara mendadak. Hal tersebut terjadi karena kualitas air yang kurang baik pada system budidayanya.

Kegiatan budidaya ikan dalam ember dengan sistem filtrasi yang benar masih belum dilakukan. Hal tersebut mengakibatkan kematian ikan secara signifikan dikarenakan banyak bahan organik seperti halnya amoniak yang bersifat racun bagi ikan. Pengetahuan masyarakat akan pentingnya filter dalam kegiatan budidaya ikan dalam ember sangat diperlukan. Sehingga cara pembuatan filter yang praktis merupakan sebuah solusi yang dapat dilakukan guna meningkatkan kelulushidupan ikan dalam ember.

Program kerja yang dilaksanakan meliputi tutorial pembuatan filter yang dilakukan secara offline dan sosialisasi mengenai pentingnya pemakaian filter pada budidaya dalam ember yang dilakukan secara online melalui zoom. Disela-sela acara terdapat adanya diskusi yang dilakukan antara warga dan mahasiswa sehingga kegiatan tersebut mendapat respon yang sangat baik bagi masyarkat Kelurahan Kedungmundu. Setelah dilaksanakannya program ini, diharapkan masyarakat semakin teredukasi dan juga kegiatan ini masih tetap dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat memberi banyak manfaat kepada masyarakat sekitar.

Penulis : Khalimatus Sa’diyah (Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro)