Mahasiswa KKN Tematik Batch I KHDTK WANA DIPA UNDIP Edukasi warga Desa Susukan mengenai Lubang Resapan Air Biopori
(Semarang 3/10/2021) – Hingga kini warga Dusun Kaligawe masih memiliki permasalahan mengenai kurangnya ketersediaan air untuk beraktivitas sehari-hari, baik itu digunakan untuk mandi maupun mencuci. Begitu juga dengan sampah yang masih masalah besar bagi masyarakat Dusun Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kota Semarang. Sampah organik maupun non-organik yang menumpuk dan tidak dimanfaatkan dibuang begitu saja sehingga perlu diberikan solusi. TIM KKN Tematik Batch I KHDTK WANA DIPA UNDIP memberikan solusi untuk dapat meminimalisir serta memanfaatkan sampah tersebut agar memiliki nilai guna dengan memanfaatkan penggunaan lubang resapan biopori.
Tahukah kamu apa itu lubang resapan biopori? biopori merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air dan salah satu metode alternatif yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Banyak manfaat dari adanya lubang biopori tersebut, antara lain yakni mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos, menyuburkan tanah serta tanaman, meningkatkan daya resapan air di sekitar lingkungan tersebut, meningkatkan kualitas air tanah, mengurangi genangan air penyebab penyakit, menghindari adanya bibit nyamuk yang tumbuh, serta membersihkan lingkungan dengan memanfaatkan berbagai macam sampah.
Dikarenakan masa PPKM ini, dua mahasiwa KKN, Dedy Irawan ( Teknik Sipil ) dan Syahharbanu Syahab ( Teknik Arsitektur) melakukan edukasi pemanfaatan dan pembuatan biopori secara tatap muka hanya kepada salah satu warga RW 05, Dusun Kaligawe, Susukan, Ungaran Timur yaitu Bapak Mul . Kegiatan tersebut dilakukan dengan menjelaskan terkait apa yang dimaksud dengan biopori, manfaat, serta cara pembuatan alat biopori sederhana dengan media pvc. Kegiatan pengenalan biopori tersebut dilakukan dengan menambahkan penjelasan dalam bentuk poster, sehingga lebih mudah dipahami oleh warga.
Dalam poster tersebut juga menjelaskan mengenai alternatif pembuatan lubang biopori. Biopori ini dibuat dengan menggunakan alat sederhana bahan pipa PVC dengan diameter sekitar 10 cm dengan Panjang sekitar 80 – 100 cm dan telah dilubangi disisi sisinya. Selain itu juga menggunakan penutup pipa yang juga telah dilubangi.
Untuk pembuatan lubang resapan biopori ini pertama dengan menyiram lokasi yang akan di bor dengan menggunakan air agar tanah tersebut menjadi mudah dilubangi, selanjutnya adalah dengan membor lokasi dengan menggunakan bor tanah manual. Kemudian masukan pipa PVC tadi di tanam kedalam lubang tanah. Setelah di tanam, lubang tersebut diisi oleh sampah sampah organik seperti daun dan kulit pisang. Dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan, sampah organik didalam lubang resapan akan berubah menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan kembali maupun diperjualbelikan. Lokasi pembuatan lubang biopori berada di halaman rumah Bapak Mul dengan dua titik instalasi yang berbeda.
Diharapkan dengan dilakukan edukasi tersebut, warga dapat mengenal lubang resapan air (biopori) dan manfaatnya sehingga dapat diaplikasikan di Dusun Kaligawe. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola lingkungan dengan baik dan dapat mengurangi masalah yang timbul di Dusun Kaligawe mengenai kurangnya ketersediaan air dan banyaknya sampah yang menumpuk.
Penulis : Dedy Irawan dan Syahharbanu Syahab
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Ir. Suryanti., MPi