KENDORNYA PROTOKOL KESEHATAN SETELAH VAKSIN!! Mahasiswa KKN Tematik Undip Bantu Para Warga Agar Tetap Kembali Ke Kebiasaan Penerapan Protokol Kesehatan 5M
Tegal (11/11) – Kasus Covid-19 yang kian hari berangsur turun menyebabkan masyarakat melihat Covid-19 ini bukan menjadi suatu hal yang perlu untuk dihindari lagi, sehingga banyak dari mereka yang kendor dalam penerapan protokol kesehatan. Masyarakat Desa Bojongsana pada dasarnya memang sudah banyak yang melaksanakan vaksin Covid-19, namun vaksin Covid-19 saja tidak bisa menjamin seseorang tidak akan tertular virus yang berbahaya ini sehingga tetap menjalankan protokol kesehatan setelah vaksin merupakan suatu keharusan, mengingat vaksin bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah virus Covid-19, dengan demikian penerapan protokol kesehatan merupakan suatu langkah penting dalam memerangi virus ini. Melalui KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Undip yang bekerja sama dengan UNICEF Indonesia dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, pada program kegiatan monodisiplin 2 yang bertemakan “Pencegahan penularan Covid-19 di Jawa Tengah untuk mendukung pencapaian SDG’s” Mahasiswa undip membawakan suatu program yang telah disesuaikan dengan permasalahan yang ada pada warga Desa Bojongsana yaitu terkait dengan kendornya protokol kesehatan mereka pada masa pandemi sekarang. Padahal seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa walaupun pandemi Covid-19 ini sudah menunjukan penurunan kasus, namun virus Covid-19 ini tetap saja masih ada di sekitar kehidupan kita, sehingga penerapan protokol kesehatan kapanpun dan dimanapun harus menjadi suatu kewajiban bagi semua lapisan masyarakat terutama warga Desa Bojongsana.
Pada program yang dibawakan oleh mahasiswa Undip yang berjudul “Kemas Ulang Informasi Dalam Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Dengan Melaksanakan Protokol Kesehatan 5M Pasca Vaksin Covid-19” Mahasiswa mencoba mengembalikan kebiasaan lama dalam hal penerapan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi Mobilitas) yangmana pelaksanaannya cukup tertib sebelum para warga melaksanakan vaksinasi sehingga harapannya baik dulu maupun sekarang warga dapat tetap menerapkan protokol kesehatan tersebut, karena melihat situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan masih banyak sekali warga yang sudah melupakan penerapan protokol kesehatan 5M, padahal sejatinya protokol kesehatan 5M ini harus tetap terus hidup berdampingan dengan masyarakat. Dengan demikian hal ini menjadi suatu permasalahan yang serius untuk ditangani, karena seperti yang diketahui bahwa cara terbaik untuk memutus rantai penularan virus corona adalah dengan mencegah penularannya serta “selama masyarakat belum mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) maka risiko penularan Covid-19 di sekitar kita akan tetap tinggi, karena kekebalan kelompok dapat tercapai setelah 70% populasi di Indonesia atau yang terhitung sekitar 181,5 juta orang sudah menerima vaksinasi” (Covid.19.go.id).
Mahasiswa KKN Tematik Undip melakukan edukasi terkait 5M dengan menggunakan pendekatan Kemas Ulang Informasi. Dimana dalam hal ini, mahasiswa menyajikan informasi ke dalam bentuk kemasan yang lebih menarik dengan tujuan agar informasi tersebut lebih dapat diterima, mudah dimengerti dan lebih bisa dimanfaatkan. Adapun produk yang dimaksud tersebut yaitu leaflet yang didalamnya termuat tentang informasi mengenai bagaimana menerapkan 5M dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Dengan mengubah suatu bentuk informasi menjadi suatu bentuk yang lebih bermanfaat, harapannya masyarakat dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan.
Pelaksanaan program monodisplin 2 ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Undip secara door to door dengan mendatangi rumah warga, dan ketika melihat warga yang tidak mengenakan masker, atau sedang berkerumun, maka mahasiswa langsung mendatangi dan meminta izin untuk memberikan sosialisasi edukasi serta dengan memberikan media kemas ulang informasi berupa leaflet penerapan protokol kesehatan 5M walau sudah vaksin Covid-19. Dengan ini diharapkan para warga dapat teredukasi dan mau untuk menerapkan kebiasaan penerapan protokol kesehatan 5M kembali seperti sedia kala. Agar program dapat berlanjut secara terus-menerus maka mahasiswa juga melibatkan Kepala Desa Bojongsana. Leaflet tersebut juga dipasang pada tempat-tempat yang menjadi sasaran berkumpulnya warga, seperti toko kelontong dan fasilitas umum serta balai Desa setempat juga tidak luput dari pemasangan leaflet tersebut.
Dengan terlaksananya program monodisplin ke 2 ini oleh mahasiswa KKN Tematik Undip harapannya yaitu agar para warga Desa Bojongsana senantiasa untuk tetap terus melaksanakan protokol kesehatan 5M kapanpun dan dimanapun, karena kita semua tidak akan pernah tahu kapan virus corona tersebut dapat menyerang secara tiba-tiba, sehingga guna meminimalisir penularan Covid-19 maka hal yang perlu diperhatikan adalah dengan memperbaiki kebiasaan baik dan terus mematuhi serta melaksanakan protokol kesehatan 5M secara rutin dan tertib.
KKN Tematik UNDIP X UNICEF
(Reportase Program Monodisplin 2)
Penulis: Dhea Anasita Azhmi
(Fakultas Ilmu Budaya, S-1 Ilmu Perpustakaan)
Dosen Pembimbing Lapangan:
1) Adnan Fauzi, S.T., M.Kom
2) Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D
Lokasi KKN: Desa Bojongsana, Kec. Suradadi, Kab. Tegal