Cuci Tangan Terasa Menyenangkan, Mahasiswa Undip Ajarkan Dengan Lagu

Banaran, Boyolali (16/11) – Sejak tahun 2020 Indonesia diguncang oleh pandemik bernama Covid-19 (Corona Virus Disease). Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang juga terinfeksi virus Covid-19.  Kasus pertama yang terkonfirmasi terjadi pada Bulan Maret 2020 diduga tertular dari perjalanan di Surabaya. Sejak saat itu kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Boyolali semakin meningkat setiap harinya. Pada bulan juli Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Boyolali sejumlah 2.486. Rekor tertinggi pertambahan kasus di Boyolali sebanyak 564 kasus perharinya. Pemerintah Kabupaten Boyolali menerapkan kebijakan PPKM Darurat selama 3 minggu, setelah itu kasus menurun maka dilanjutkan dengan Kebijakan PPKM Level 3 dan menurun menjadi level 2. Salah satu aturan dalam kebijakan ini adalah memperbolehkan tempat ibadah dibuka

Mushola Al-Ikhlas yang bertempat di desa Kismobudoyo, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali kembali mengadakan kegiatan keagamaan. Tentu saja kegiatan keagamaan disertai dengan protokol kesehatan yang ketat serta pemberian jarak shof sholat. Selain ibadah sholat, Mushola Al – Ikhlas juga kembali membuka Taman Pendidikan Al – Qur’an ( TPA ) yang diperuntukkan bagi anak – anak lingkungan mushola. Kegiatan ini diadakan kembali untuk meningkatkan kemampuan anak – anak dalam membaca dan menulis Al-Quran dan iqro. TPA Mushola Al – Ikhlas memiliki jumlah santriwan dan santriwati sebanyak kurang lebih 30 orang. Untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, TPA dilaksanakan dengan sistem tatap muka terbatas. Sistem tersebut diimplementasikan dalam bentuk pemisahan jadwal TPA santriwan dan santriwati. Untuk hari senin, rabu, jumat adalah santriwati, kemudian pda hari selasa, kamis, sabtu adalah jadwal santriwan. Dalam pelaksanaan TPA Mushola Al-Ikhlas masih banyak ditemukan santriwan dan santriwati yang tidak memakai masker, memakai maskernya tidak menutup hidung serta terlupa mencuci tangan. Hal tersebut mendorong Mahasiswa KKN Tematik Undip x Unicef untuk melakukan sosialisasi dan praktek cara memakai masker dan mencuci tangan dengan menggunakan lagu bagi santriwan dan santriwati TPA Mushola Al – Ikhlas. Dalam program ini melibatkan ketua takmir, ketua TPA dan para  ustad/ ustadzah TPA Mushola Al-Ikhlas untuk membantu keberjalanan program. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari dimulai dari tanggal 1 November 2021 sampai dengan tanggal 6 November 2021. Kegiatan ini diawali pada tanggal 1-2 November 2021 dengan sosialisasi dan edukasi pentingnya memakai masker dan mencuci tangan serta dilanjutkan praktek cuci tangan. Kemudian pada tanggal 3-4 November 2021 kegiatan dilanjutkan dengan penilaian prakek memakai masker dan mencuci tangan. Hari berikutnya tanggal 5-6 November 2021 diadakan lomba mewarnai serta pengumuman juara dan pemberian hadiah bagi santriwan atau santriwati yang memiliki nilai praktek dan keaktifan tinggi.

Selain itu terdapat pemberian informasi yang dilakukan dengan penempelan poster cara memakai masker yang benar dan tujuh langkah mencuci tangan di etalase dan tempat wudhu Mushola Al – Ikhlas.

Dengan dilaksanakan progam ini masyarakat berharap agar para santriwan dan santriwati menyadari pentingnya memakai masker dan mencuci tangan sebagai salah satu langkah untuk mencegah Covid-19.