Mahasiswa KKN Undip X UNICEF Lakukan Pendataan Cakupan Imunisasi Dasar Untuk Memudahkan Monitoring Imunisasi Di Desa Kajen, Kecamatan Talang

Tegal (23/11/), Pandemi COVID-19 yang belakangan ini sedang terjadi telah merubah tatanan kehidupan masyarakat baik dari sektor pendidikan, ekonomi, pariwisata, maupun kesehatan. Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah kesehatan khususnya program imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi dua tahun. Kegiatan imunisasi diyakini dapat memberikan sistem kekebalan yang kuat pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit seperti tuberculosis (TBC), hepatitis, difteri, campak, dll.

Terdapat beberapa kekhawatiran bagi pemerhati kesehatan masyarakat terkait pelaksanaan imunisasi di beberapa daerah, seperti adanya kesenjangan dari berbagai kelompok masyarakat dan kondisi pandemi COVID-19 yang sedang terjadi akan mempengaruhi partisipasi masyarakat berkurang. Kondisi yang kurang baik ini menjadi sebuah pemantik bagi mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF, Mukhammad Khafabi, untuk melakukan pendataan cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada baduta melalui Kartu Pantau Cepat (RRC) di kampung halamannya RW 04 Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

Sebelum melakukan kegiatan, mahasiswa berkoordinasi dengan bidan desa terkait nama nama sasaran bayi dua tahun (baduta) di RW 04 Desa Kajen untuk kemudian melakukan pendataan cakupan imunisasi secara door to door didampingi oleh kader kesehatan setempat. Selain pendataan imunisasi, juga dilakukan edukasi tentang pentingnya imunisasi dasar terutama bagi orang tua yang belum melakukan pada bayinya. Adapun hasil akhir kegiatan ini diharapkan nantinya proses monitoring imunisasi oleh kader kesehatan akan lebih mudah pada kegiatan posyandu mendatang dan menambah wawasan bagi orang tua bayi tentang pentingnya imunisasi.

Gambar 1. Pendataan imunisasi dasar baduta dan edukasi tentang jenis jenis imunisasi

Berdasarkan kegiatan pendataan cakupan imunisasi baduta yang telah dilakukan  umumnya bayi dua tahun di RW 04 Desa Kajen sudah melakukan imunisasi dengan rincian 8 baduta sudah melakukan imunisais dasar lengkap, 3 baduta sudah melakukan imunisasi HB-0, BCG, Penta-3, dan Polio 4. Kemudian 7 baduta baru melakukan imunisasi HB-0 dan BCG, dan 4 baduta baru melakukan imunisasi HB-0.

Tingkat kesadaran orang tua bayi untuk melakukan imunisasi dikatakan sudah sangat baik dimana mayoritas mereka beralasan mengikuti imunisasi untuk kesehatan bayi. Beberapa orang tua bayi berujar bahwa stok imunisasi belum ada, terutama imunisasi booster Penta dan Campak, sehingga mereka belum melakukan imunisasi pada bayinya.

Dari jumlah 22 orang tua bayi yang sudah dilakukan wawancara terdapat 3 orang yang tidak melakukan imunisasi lagi setelah HB-0 diberikan dengan berbagai alasan seperti dilarang sang suami dan takut akan gejala yang ditimbulkan. Untuk itu telah diberikan pemahaman tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap sebagai investasi kesehatan anak yang lebih baik dimasa mendatang.

Penulis : Mukhammad Khafabi

Dosen Pembimbing :

  1. Adnan Fauzi, S.T., M.Kom.
  2. Farid Agushybana, S.KM., DEA., Ph.D.