Peduli Pelaku Usaha di Desa Pegandekan, Mahasiswa KKN Tematik Undip x UNICEF Bagikan Masker dan Berikan Sosialisasi Pentingnya Penerapan 3M
Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten ini menjadi salah satu daerah yang terpilih menjadi lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang juga merupakan program kolaborasi dengan UNICEF, kolaborasi dalam bentuk KKN Tematik ini mengangkat tema “Sinergitas antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah”.
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga terus mengalami penurunan, berdasarkan informasi terbaru dari website Pemerintah Kabupaten Purbalingga https://corona.purbalinggakab.go.id sampai dengan tanggal 26 November 2021 kasus positif yang tercatat adalah sebesar 4 kasus dan hanya 1 kasus yang memerlukan perawatan di rumah sakit. Dengan menurunnya kasus positif covid-19 yang juga didukung dengan adanya vaksinasi Covid-19 serta pelanggaran pembatasan membuat masyarakat cenderung mengabaikan 3M sebagai salah satu kunci untuk melawan Covid-19. Covid-19 yang berdampak pada semua lini kehidupan termasuk kegiatan perekonomian tentu kita harapkan dapat terkendali secepat mungkin, agar seluruh kegiatan dapat berjalan kembali dengan lancar. Vaksinasi Covid-19 perlu didukung dengan penerapan 3M, menurunnya kesadaran 3M harus menjadi perhatian dan perlu adanya upaya untuk mengatasinya.
KKN Tematik Undip x UNICEF yang mengajak putra daerah Purbalingga untuk turut ambil bagian di dalamnya menjadi wadah bagi Shinta Tri Nurazizah yang merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2019 untuk berperan dan berkontribusi mengatasi penurunan kesadaran 3M yang terjadi di tengah masyarakat melalui sosialisasi pentingnya penerapan 3M. Pada program kedua ini sasaran program adalah pelaku usaha pengolahan stik ice cream yang ada di desa Pegandekan sebagai salah satu lokasi KKN. Dipilihnya pelaku usaha pengolahan stik ice cream dari limbah kayu lapis, karena tanpa disadari ada resiko lain yang ada dari pekerjaan sampingan ini, tanpa adanya kebiasaan memakai masker misalnya pelaku usaha rentan terhadap penyakit seperti flu atau kemungkinan penyakit lain yang menyerang pernapasan karena limbah kayu lapis mengandung serbuk halus dan sangat berdebu. Selain itu tanpa cuci tangan, debu dari limbah yang para warga olah ini akan mengakibatkan gatal atau penyakit lain yang bersumber dari kuman. Dengan resiko ini mereka menjadi lebih rentan terhadap penularan Covid-19, selain itu untuk mendapatkan bahan baku dari supplier warga harus berebutan dengan alasan untuk mendapatkan bahan baku yang masih layak dan baik. Para pelaku usaha ini juga merupakan ibu rumah tangga yang artinya penggerak keluarga, dengan kesadaran penerapan 3M yang baik, maka akan mampu juga disebarluaskan pentingnya mematuhi 3M melalui peran sebagai pelaku usaha dan ibu rumah tangga.
Sosialisasi dilaksanakan dengan mengundang partisipan dari paguyuban RT 003 RW 001, dimana para warga di wilayah ini merupakan kelompok pertama yang memulai usaha ini. Bertempat di rumah Ibu Siti Agustuti selaku perwakilan paguyuban, sosialisasi dilaksanakan pada tanggal (21/11/2021). Digunakan pamflet sebagai alat peraga dan komponen kegiatan. Ada beberapa poin penting yang diangkat dalam sosialisasi ini diantaranya meliputi, perkembangan terbaru kasus Covid-19 dan penanaman kesadaran virus Corona belum hilang sepenuhnya, juga disampaikan poin utama yaitu pentingnya penerapan 3M, dan sebagai bentuk penegasan kembali disampaikan bahwa dengan 3M Covid-19 dapat kita kendalikan dan manfaat lainnya tentu dengan tubuh yang sehat, ekonomi akan kembali kuat.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Siti Agustuti, para ibu anggota paguyuban rutin melakukan perkumpulan, melihat hal ini ada kontribusi lain yang coba dilakukan yaitu pemberian masker, dengan harapan ada kesadaran untuk mulai mematuhi dan menerapkan 3M kembali. Melalui program sosialisasi ini, Ibu Siti Agustuti merasa terbantu dan beliau juga menyampaikan kesan dan pesan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan saya mewakili para ibu sangat berterima kasih, memang harus ada upaya bersama agar para ibu utamanya bisa memiliki kesadaran untuk menerapkan 3M.” Tentu penanaman kesadaran untuk menerapkan 3M harus dilakukan dengan upaya bersama dan tidak hanya berhenti sebatas pelaksanaan KKN Tematik Undip X UNICEF, agar nantinya pandemi dapat kita kendalikan dan ekonomi akan kembali mengalami peningkatan.
Penulis : Shinta Tri Nurazizah
DPL : Kurniawan Teguh Martono, S.T., M.T.