Cegah Penyebaran COVID-19, Mahasiswa UNDIP Ajarkan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Daun Seledri

SEMARANG (27/11) – Indonesia telah berjuang melawan Covid-19 sejak tahun 2019. Begitu banyak peristiwa terjadi, dari lonjakan tingga hingga penurunan drastis. Banyak kebijakan yang diberlakukan untuk mengatasi penularan Covid-19. Salah satu kebijakannya adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat ini Indonesia telah mengalami penurunan kasus Covid-19 dan khususnya di Kota Semarang telah mencapai PPKM level 1. Namun, disarankan untuk tidak mengurangi kewaspadaan akan virus Covid-19, sehingga penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan.

KKN Tematik Undip yang berkolaborasi dengan Unicef Indonesia dengan tema “Sinergisitas antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDGs Melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Penularan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah”. Mahasiswa UNDIP dari jurusan Teknik Kimia, Alzena Mille dengan dosen pembimbing Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M. Kes. membantu upaya pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19.

Tangan merupakan media yang sangat mudah untuk penyebaran penyakit dan infeksi pada manusia karena tangan manusia sangat sering melakukan kontak dengan lingkungan. Sabun cuci tangan ini sangat penting untuk digunakan di masa pandemi ini untuk mencegah penularan Covid-19.

Daun seledri (Apium graveolens L.) biasanya digunakan sebagai sayur penyedap masakan dan obat herbal. Namun dalam pemanfaatannya masih kurang padahal didalamnya terkandung flavonoid, saponin, tanin, dan minyak atsiri. Dimana minyak atsiri merupakan senyawa yang bersifat antibakteri. Disamping itu, daun seledri biasa ditemukan di dapur dan harganya murah.

Dengan memanfaatkan potensi dari daun seledri, Alzena Mille berinisiatif membuat program kerja dengan sasaran warga RW 02, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Dr. Cahya menyampaikan bahwa KKN bukan hanya kegiatan memberikan barang tetapi lebih memfokuskan mengenai transfer ilmu dan mengedukasi masyarakat. Program ini berupa edukasi pembuatan sabun cuci tangan melalui poster dan video edukasi.

Poster Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Daun Seledri

Pelaksanaan kegiatan secara langsung dilakukan pada arisan PKK RW 02, Minggu (7/11). Hal yang dibahas meliputi pemanfaatan daun seledri pada saat ini, potensi yang dimiliki daun seledri, dan pembuatan sabun cuci tangan dari daun seledri. Bahan yang digunakan adalah daun seledri, air matang, texapon, gliserol, essence, dan pewarna. Serta peralatan seperti botol pump plastik, pengaduk, sendok, kompor, saringan, dan baskom.

Produk Sabun Cuci Tangan dari Daun Seledri

Untuk link video edukasi dibagikan melalui ketua RW 02, Bapak Eko Riyanto supaya tetap mengedukasi warga RW 02 dan dapat diakses melalui link https://youtu.be/GA3Hih76qzs

Salah satu warga berinisial I mengatakan, “Saya senang dengan adanya sosialisasi pembuatan sabun cuci tangan ini dapat mengedukasi warga mengenai mudahnya membuat sabun cuci tangan mandiri dari bahan yang ada di sekitar kita.”

Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Daun Seledri

Diharapkan dengan adanya program edukasi pembuatan sabun cuci tangan dari ekstrak daun seledri diharapkan mampu mengatasi permasalahan kekurangan stok cairan antiseptik untuk pencegahan penyebaran covid-19 terutama di RW 02, Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang serta dapat meningkatkan ekonomi warga apabila dimanfaatkan dengan maksimal untuk berwirausaha.

Penulis : Alzena Mille

Editor : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M. Kes