CEGAH PENYAKIT PADA ANAK DENGAN IMUNISASI (Mahasiswa KKN Tematik UNDIPxUNICEF kenalkan program My Village My Home sebagai alat pemantauan imunisasi yang efektif dan mudah bagi para kader posyandu di Desa Musuk, Sambirejo, Sragen)
Sragen (29/11/2021) – Imunisasi merupakan proses dalam tubuh seseorang dalam memproduksi antibodi atau zat kekebalan tubuh yang berguna menangkal suatu penyakit tertentu. Imunisasi perlu dan wajib diberikan kepada setiap anak karena terbukti mampu mencegah berbagai jenis penyakit berbahaya yang bisa menulari anak-anak dan secara ekonomis, imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit yang paling cost effective (mudah, murah dan efektif).
Meskipun program imunisasi sudah dimulai sejak tahun 1956, namun dalam keberjalanannya masih saja ditemukan banyak kendala dan hambatan yang mempengaruhi keberhasilan cakupan imunisasi dan pencapaian UCI (Universal Child Immunization) di berbagai wilayah Indonesia, dimana kelengkapan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi dasar menjadi salah satu indikator penting dalam melihat kualitas pelayanan imunisasi. Kurangnya pemahaman, persepsi orang tua yang salah dan keengganan untuk mengimunisasikan anak menjadi salah satu hambatan dalam keberjalanan program imunisasi di Indonesia.
Kemudian apa yang dimaksud program My Village My Home itu ???
My Village My Home (MVMH) atau biasa disebut juga dengan KampungKu-RumahKu (KK-RK) merupakan alat yang dirancang untuk memberikan gambaran visual status imunisasi semua bayi yang lahir di wilayah tertentu (desa) kepada masyarakat dan petugas kesehatan setempat. Alat ini disiapkan untuk membantu petugas kesehatan yang ada di lapangan (bidan desa) dan masyarakat (dan kader kesehatan) untuk efektifitas pemantauan dan pelacakan status imunisasi lengkap pada semua anak di wilayah setempat.
Mahasiswa sebagai salah satu agent of change di lingkungan masyarakat, memulai untuk mengenalkan program My Village My Home sebagai salah satu alat pemantauan yang efektif dan mudah bagi para kader posyandu dalam salah satu program kerja KKN Tematik UNDIPxUNICEF tepatnya di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Para kader posyandu dikenalkan bagaimana cara pengisian instrumen, kekurangan dan kelebihan instrumen ini dalam memantau status imunisasi dasar lengkap khususnya pada baduta. Berdasarkan hasil tanya jawab dengan beberapa kader posyandu Melati Desa Musuk, banyak yang mengatakan bahwa program ini sangat mudah dalam pelaksanaannya.
“Program KampungKu-RumahKu sangat bagus mba, mudah dan simpel dalam pelaksanaannya. Para kader kini tidak pusing lagi apabila ditanya bu bidan mengenai status imunisasi pada anak khususnya bagi anak dibawah 2 tahun. Kemarin saya juga mengajarkan kepada kader lain dan mereka cepat paham mengenai pengisian instrumen ini. Sebenarnya puskesmas juga mengajarkan mengenai program pengisian status imunisasi anak secara online melalui web puskesmas, namun program ini baru dilaksanakan mulai tahun 2022 dan masih banyak kader yang belum memahami cara pengisiannya” ujar Bu Umi, salah satu kader posyandu Melati Desa Musuk.
Keefektifan program My Village My Home atau KampungKu-Rumahku memang memerlukan rutinitas dan ketelatenan saja khusunya bagi para kader posyandu dalam pencatatannya. Apabila para kader sudah aktif dan rutin dalam mengisi data KampungKu-RumahKu maka bisa dikatakan program ini berhasil dan cakupan imunisasi di wilayah setempat bisa meningkat.
Penulis : Radhika Wulandari, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Pembimbing : Kurniawan Teguh Martono, ST, MT