Imunisasi Bayi Alami Kekosongan, Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF Bantu Monitoring Imunisasi Rutin Lengkap Baduta dengan “Kartapat” (Kartu Pantau Cepat) di Masa Pandemi

Di masa pandemi saat ini banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat umum salah satunya terkait imunisasi bayi. Vaksin atau imunisasi bayi selama pandemi ini mengalami kekosongan, dikarenakan pemerintah lebih memprioritaskan percepatan vaksinasi COVID-19. Namun, meskipun demikian bukan berarti vaksin atau imunisasi bayi diabaikan, keduanya harus berjalan saling beriringan, karena vaksin atau imunisasi bayi juga penting, untuk kesehatan serta mencegah tertularnya penyakit pada bayi.

Vaksin atau imunisasi bayi merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi, yang mana bayi usia bawah dua tahun atau biasa disebut baduta sudah mendapatkan vaksin atau imunisasi dasar lengkap seperti Hepatitis B, BCG, DPT-HB-Hib-3 atau Penta-3, Polio 4 dan Measles Rubella (MR) atau biasa disebut Campak dan Rubella. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar lengkap pada baduta perlu dilakukan survei terhadap orang tua yang memiliki baduta. Dari hal tersebut, mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF bantu monitoring imunisasi dasar lengkap baduta desa Yamansari dengan “Kartapat” (Kartu Pantau Cepat) sebagai media untuk mendata imunisasi dasar lengkap baduta di masa pandemi.

Kegiatan monitoring imunisasi dasar lengkap baduta dilaksanakan pada pelaksanaan KKN Tematik UNDIP X UNICEF minggu ke 5, di desa Yamansari. Kegiatan ini diawali dengan memohon perizinan ke bidan desa untuk melaksanakan kegiatan ini dan meminta data orang tua yang memiliki baduta, kemudian dari bidan desa mengizinkan dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan posyandu per RW. Setelah mendapatkan data baduta dari mengikuti posyandu, kemudian mahasiswa KKN Tematik UNDIP mengunjungi rumah baduta secara door to door, untuk melakukan monitoring sekaligus mendata imunisasi dasar lengkap baduta dengan kartu pantau cepat melalui wawancara dengan ibu yang memiliki baduta. Kegiatan ini berjalan dengan baik, dan diperoleh data monitoring imunisasi dasar baduta lengkap dari baduta. Dari data yang diperoleh, sebagian besar baduta belum melakukan imunisasi dikarenakan anak sakit, selain itu dikarenakan tidak ada pelayanan imunisasi atau imunisasi di desa kosong selama pandemi ini, dan tidak tahu informasi adanya pelaksanaan imunisasi di desa.