Mahasiswa KKN-T Undip memberikan Sosialisasi terkait Macam-macam Obat Anti Parasit untuk Ikan kepada POKDAKAN Lody Karimunjawa
Desa Karimunjawa merupakan salah satu desa di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara yang memiliki luas wilayah sebesar 71,2 kilometer persegi. Desa Karimunjawa memiliki jumlah penduduk sebesar 4.289 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 2.188 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.101 jiwa. Letak geografisnya yang merupakan daerah pesisir ini, pastinya sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan serta pembudidaya. Sebagian besar nelayan, melaut untuk menangkap ikan menuju kawasan Jepara, sedangkan para pembudidaya masih berada di sekitar kawasan Taman Nasional Karimunjawa dengan metode budidaya berupa Keramba Jaring Apung (KJA). Hal ini dikarenakan Kawasan Taman Nasional Karimunjawa memiliki perairan yang sangat baik sebagai tempat budidaya, sehingga banyak pembudidaya yang diuntungkan dengan hal ini. Akan tetapi, hal ini juga akan menjadi boomerang bagi mereka apabila mereka tidak memperhatikan limbah yang dihasilkan serta penggunaan obat-obat yang kurang baik untuk perairan dalam jangka panjang.
Pengetahuan masyarakat kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) di Karimunjawa mengenai cara penanggulangan ikan yang sakit masih minim, dikarenakan pembudidaya ikan di Karimunjawa cenderung mengandalkan kualitas air yang dirasa sudah cukup baik di kawasan Karimunjawa. Akan tetapi, pada kenyataannya permasalahan sampah wisatawan dan warga sekitar di laut Karimunjawa serta limbah budidaya masih belum teratasi. Pencemaran air yang ada di perairan Karimunjawa dapat mengganggu berjalannya kegiatan budidaya ikan dan menyebabkan parasit yang sewaktu-waktu dapat menyerang ikan. Penanggulangan hal ini dapat dimulai dari aspek biosecurity serta pemilihan obat yang benar dan bijak, supaya tidak dapat mencemari lingkungan juga akibat obat-obatan yang salah. Ditambah, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) sedang gencar-gencarnya merealisasikan budidaya yang berkelanjutan atau istilah lainnya adalah sustainable aquaculture. Untuk mencapai hal itu perlu adanya perhatian khusus mulai dari pra-produksu hingga pasca produksi.
Salah satu hal yang harus diperhatikan untuk mencapai budidaya yang berkelanjutan adalah dalam masalah penanggulangan penyakit. Salah satu penyakit atau masalah kesehatan ikan yang mudah terjadi adalah adanya parasit. Parasit ini muncul karena adanya lingkungan yang tercemar dan apabila dalam menanggulangi hal ini terlambat, maka dapat mengalami kegagalan produksi yang fatal menjadi kerugian yang sangat besar pula. Maka dari itu, Muchammad Zidni Ilman, Mahasiswa KKN-T Kedaireka Undip dari Departemen Akuakultur mencoba membantu dengan melakukan sosialisasi kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Lody di Karimunjawa. Sosialisasi yang dilakukan bertujuan memberikan edukasi serta informasi mengenai macam-macam obat anti parasit yang dapat digunakan oleh pembudidaya sewaktu-waktu ikan terserang parasit serta penerapannya yang baik.
Perihal kesehatan ikan, melalui sosialisasi ini juga diberikan kaitannya langkah untuk menghindari adanya parasit yang masuk ke dalam lingkungan budidaya. Hal ini menjadi langkah serta upaya juga untuk mendukung budidaya yang berkelanjutan melalui pencegahan atau biosecurity yang baik. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini, pokdakan dapat mengambil ilmu dan informasi yang diberikan serta dapat melakukan budidaya yang baik dan benar sehingga produksi budidaya dapat maksimal.