Mahasiswa KKN Kedaireka UNDIP Mengadakan Sosialisasi Mengenai Pemanfaatan Buah Kluwih untuk Abon Nabati
Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang memiliki lahan pertanian yang luas, sehingga berbagai tanaman ada disana. Salah satunya yang banyak dijumpai yaitu pohon kluwih. Kluwih (Artocarpus camansi) adalah nama sejenis pohon tanaman keras yang buahnya memiliki kulit keras dan berduri. Buah kluwih mirip dengan buah sukun. Jika sukun memiliki kulit yang halus dan tidak berbiji, kluwih memiliki kulit yang berduri (seperti durian) dan memiliki biji. Selama ini kluwih identik dimasak sebagai sayuran dan bijinya bisa direbus untuk dinikmati.
Di Kelurahan Susukan terdapat banyak sekali pohon kluwih. Namun warga sekitar masih memanfaatkannya hanya dijual dalam keadaan mentah dipasar terdekat. Sehingga menurut penulis nilai jual kluwih masih bisa ditingkatkan lagi, salah satunya dengan mengolahnya menjadi abon. Setiap kilogram buah kluwih mampu menghasilkan olahan abon sebanyak 1 ons. Cara pembuatannya juga sederhana tidak berbeda dengan pembuatan abon sapi biasa. Kandungan gizi kluwih bahkan lebih tinggi dibanding dengan nangka. Nilai gizi kluwih per 100 gram mengandung kalori 111 kal, protein 1,5 gr, lemak 0,3gr, karbohidrat 27,2 gr kalsium 28 mg, besi 32 mg, fosfor 0,9 mg, vitamin A 20 Si, vitamin B 0,10 mg dan vitamin C 19 mg.
Sehingga dengan adanya program kerja dari KKN Kedaireka UNDIP ini diharapkan abon dari kluwih ini nantinya bisa menjadi UMKM untuk warga sekitar Kelurahan Susukan, dan meningkatkan ekonomi warga.
Penulis : Tsabitah Dea Azzahra – Teknik Kimia
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Suryanti, M.Pi.