Menjaga Tradisi, Tradisi Sedekah Bumi
Tradisi sedekah bumi kembali digelar di Desa Kendengsidialit, Kec. Welahan, Senin (31/7/2017) kemarin. Tradisi ini diadakan sebagai bentuk syukur melimpahnya hasil panen. Kegiatan yang melibatkan hampir seluruh warga desa Kendeng maupun Sidialit ini, dilakukan dengan mengarak gunungan hasil komoditi warga setempat. Yang nantinya, akhirnya akan ‘disetorkan’ gunungan tersebut ke rumah Kamitua desa ini.
Arak-arakkan yang dimulai dari pukul 09.00 WIB ini dimulai dengan melewati sawah dan melakukan pemberhentian di makam-makam sosok penting yang membuat desa Kendengsidialit ada. Kemudian, saat sampai di rumah Kamitua, gunungan tersebut didoakan dan kemudian dibagi-bagikan pada warga sekitar. Warga yang hadir pun juga dari seluruh usia. Baik dari usia anak-anak sampai lansia menghadiri tradisi desa yang sudah dilakukan dari dulu.
Malam sebelumnya, Kepala Desa Kendengsidialit, Kahono Wibowo menuturkan bahwa pentingnya tradisi ini untuk menghadapi zaman sekarang dan untuk menguatkan kebersamaan yang sudah terjalin di desa ini. Tidak hanya itu, tradisi sedekah bumi ini juga bertepatan momentumnya dengan hari kemerdekaan Indonesia. Jadi, pesan penyampaian bagaimana warga sekitar mencintai tanah air, tetap tersalurkan. Hal ini juga terlihat dari bagaimana warga sekitar yang datang membawa ornamen-ornamen ‘merah-putih’ dan banyak yang menggunakan kostum tradisional (khususnya anak-anak).
Akhirnya, tradisi ini ditutup pada malamnya di hari yang sama dengan pertunjukkan wayang. Sebelum pertunjukkan wayang digelar, sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pertunjukkan musik lokal untuk menghibur warga sekitar dan akhirnya barulah lakon yang menceritakan mengenai sedekah bumi ini berjalan. Lakon ini dilaksanakan untuk merefleksikan bagaimana pentingnya tradisi ini.
Tim II KKN Undip 2017 – Desa Kendengsidialit Kec. Welahan
Instagram: @kendengsidialit