Pandemi Masih Berlanjut, Bagaimana Nasib Anak-Anak?

Pengajaran bahasa dan budaya Jepang ke anak-anak di Kelurahan Punggawan secara door to door.

Kelurahan Punggawan, Kota Surakarta (27/01) — Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Univeritas Diponegoro dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid 19 berbasis SDGs” diadakan di tempat tinggal masing-masing, salah satunya diadakan di Kelurahan Punggawan, Kota Surakarta. Sofi, adalah salah satu mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Punggawan. Ia mengusung program kerja pembelajaran bahasa dan budaya Jepang sebagai program kerja unggulannya. Program tersebut dilaksanakan atas dasar banyaknya anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan yang kecanduan bermain game atau media sosial dengan gawai pada saat pandemi ini.

Pengajaran bahasa dan budaya Jepang ke remaja di Kelurahan Punggawan secara jemput bola.

Program kerja yang berfokus pada anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan ini dilaksanakan sejak tanggal 12 Januari lalu hingga 06 Februari nanti. Awalnya anak-anak dan remaja tidak merespon dengan baik, sehingga Sofi memutuskan untuk melakukan jemput bola dan pengajaran secara door to door. Hal itu membuat perubahan besar terhadap program kerjanya. Banyak anak-anak dan remaja yang tertarik mengikuti kelas yang ia selenggarakan. Ia memiliki 6 kelas yang rutin diadakan setiap harinya, baik secara online maupun jemput bola serta door to door.

Mula-mula, Sofi mengajarkan huruf-huruf dalam bahasa Jepang serta perkenalan diri dengan menggunakan bahasa Jepang. Ia memberikan leaflet materi yang berisi huruf-huruf Jepang dan aisatsu (perkenalan) dalam bahasa Jepang. Ia juga mengajarkan anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan mengenai budaya yang ada di Jepang. Salah satunya adalah budaya shitsuke atau budaya disiplin masyarakat Jepang. Ia memilih untuk mengajarkan budaya disiplin agar anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan tertarik untuk mencontoh perilaku disiplin bangsa Jepang. Ia juga menjelaskan mengenai budaya Jepang lainnya, yakni makanan, transportasi, dan kegiatan seni. Sofi juga berencana untuk mengajarkan anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan cara pembuatan bento atau bekal makanan ala Jepang. Hal tersebut menarik perhatiannya karena bekal makanan sangat cocok dengan situasi sekarang (pandemi). Menurutnya, bento dapat membangkitkan minat anak-anak untuk berperilaku hidup sehat di era New Normal.

Foto bersama anak-anak Kelurahan Punggawan
Memberikan camilan dan masker setelah selesai pengajaran

Di akhir kelas, Sofi memberikan bingkisan camilan dan masker untuk anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan sebagai rasa terima kasih sudah menghadiri kelas yang ia adakan. Hal tersebut juga membangkitkan minat anak-anak dan remaja untuk bergabung belajar bersama di kelasnya. Berkat kelas yang ia adakan, anak-anak dan remaja di Kelurahan Punggawan memiliki kegiatan baru dan mengurangi kecanduaan bermain game dan media sosial dengan gadget mereka.

Penulis: Sofi Astikasari (Bahasa dan Kebudyaan Jepang/FIB 2018)

DPL: dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si, Ph.D

Lokasi: Kelurahan Punggawan, Kota Surakarta