PRODUKSI SUSU MENURUN DRASTIS PASCA MASTITIS, MAHASISWA UNDIP EDUKASIKAN PENCEGAHANNYA

Boyolali (29/01/2022).Kota Susu merupakan julukan yang melekat kepada Kabupaten Boyolali. Julukan ini diberikan karena Kabupaten Boyolali merupakan produsen susu sapi terbesar se Jawa Tengah. Kecamatan Musuk sendiri memiliki jumlah produksi susu kedua terbanyak di Kabupaten Boyolali. Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali sesuai dengan update terakhir per Juli 2020, produksi susu di Kecamatan Musuk mencapai 11.680.000 per tahun

Bersama Peternak

Pemeliharaan sapi perah di Kecamatan Musuk mayoritas menggunakan pola tradisional sehingga bila dibandingkan dengan pola pemeliharaan modern, tingkat kebersihan kandang masih tertinggal jauh yang berpotensi menyebabkan berbagai jenis penyakit, salah satunya mastitis.  Mastitis merupakan momok utama peternak ternak perah di Indonesia. Secara umum mastitis merupakan penyakit yang menyebabkan inflamasi/peradangan pada kelenjar ambing yang secara langsung berpengaruh pada menurunnya produksi susu pada sapi secara drastis. Penyakit mastitis secara umum disebabkan oleh berbagai jenis bakteri antara lain Streptococcus agalactiae, S. disgalactiae, S. uberis, S. zooepidermicus, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes dan Pseudomonas aeruginosa serta Mycoplasma sp. Peradangan yang terjadi pada bagian ambing dan putting dari ternak perah, penyakit ini dapat disebabkan dari pemerahan yang kurang tuntas, absennya dipping (pencelupan larutan iodine pada putting pasca pemerahan) dan kurang bersihnya sanitasi kandang. Ambing yang terkena mastitis mengalami penurunan tajam dalam produksi, selain itu susu yang dihasilkan pun juga tidak layak untuk dikonsumsi. Slamet Raharjo (65) mengungkapkan “kalau habis mastitis ya mas, sapi yang (produksi susu harian) sebelumnya 10 liter bisa drop tinggal 5 liter mas” yang tentu merugikan peternak tradisional.

Bersama Peternak Pak Slamet

Faris Ahmad Fathoni (22) mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022 dari Program Studi Ilmu Peternakan memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan penyakit mastitis pada ternak di Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Program dilakukan dengan sosialisasi penjelasan secara langsung sekaligus sharing dua arah mengenai keseharian dan pola pemeliharaan peternak. Selain itu edukasi juga dibarengi dengan pemberian poster dan modul sederhana sebagai sumber acuan peternak. Kegiatan telah dilakukan pada tanggal 24-25 Januari 2022 bersama TIM KKN Desa Musuk. Modul saya sebuat dengan bahasa sederhana yang mencakup kiat-kiat mencegah mastitis secara umum, seperti dengan melakukan sanitasi kandang secara rutin serta dengan memberikan tips deteksi mastitis menggunakan metode CMT (californian mastitits test) yang reaktan dimodifikasi menggunakan bahan sabun cair pencuci piring yang lebih murah.

Poster dan Modul

Meskipun dilakukan secara langsung, Kegiatan tetap dilakukan sesuai degan protokol kesehatan yang disarankan. Dengan demikian diharapkan edukasi mampu memberikan gambaran pada peternak mengenai bahaya mastitis sekaligus memekan infeksi mastitis yang menurunkan produksi susu secara drastis. Bapak Slamet selaku peternak juga berharapt dengan edukasi yang dilakukan dapat bermanfaat. “saya harapkan juga bisa bermanfaat bagi peternak di desa seperti saya mas”

Penulis : Faris Ahmad Fathoni (23010118130221)

Editor : Abdi Sukmono, ST., MT.