Lezat dan Bergizi, Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pelatihan Pembuatan Pempek

Gondoriyo, Ngaliyan – Saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai terkendali dan masyarakat mulai hidup berdampingan dengan virus corona. Namun hal ini masih belum dapat mengembalikan keadaan seperti semula. Perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah, belum sepenuhnya bangkit kembali. Maka dari itu masyarakat dituntut untuk kreatif dalam menciptakan peluang-peluang usaha agar roda perekonomian dapat berputar kembali.
Makanan dan sandang merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Pada masa pandemi ini, makanan beku (frozen food) telah banyak dijadikan alternatif stok makanan oleh masyarakat luas karena praktis untuk dimasak dan memiliki cita rasa yang lezat.
Pempek merupakan salah satu makanan khas dari Palembang. Makanan ini terbuat dari bahan dasar sagu dan daging ikan. Pempek biasanya disajikan dengan kuah cuko. Pempek memiliki cita rasa yang gurih dan lezat khas makanan olahan ikan. Oleh karenanya, pempek disukai oleh mayoritas masyarakat Indonesia dengan beragam usia.
Selain menggunakan ikan Tengiri, pempek dapat dibuat dengan berbagai jenis ikan baik yang hidup di sungai seperti ikan belida dan ikan gabus maupun ikan yang hidup di laut seperti ikan tongkol. Karena berbahan dasar ikan, pempek kaya akan protein, asam amino esensial, lemak, omega 3 dan 6 serta zat lainnya yang baik untuk tubuh manusia. Makanan berbahan dasar ikan seperti pempek dan lainnya juga baik diberikan pada anak-anak karena mengandung berbagai zat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Ikan sering disebut sebagai makanan untuk kecerdasan. Selain itu, kandungan lemak pada ikan merupakan lemak tak jenuh yang mudah dicerna.
Proses pembuatan pempek tidak sulit dan saat ini sudah banyak resep pempek dengan berbagai varian beredar di internet. Pempek memiliki beberapa jenis, seperti pempek lenjer, kapal selam, adaan, pistel, kulit, dan lain-lain sehingga pempek mempunyai potensi besar untuk dikembangkan lagi. Ditambah lagi pempek yang disimpan dalam keadaan beku dapat bertahan hingga lebih dari 40 hari yang membuat pempek menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan berbagai alasan tadi, salah satu mahasiswa KKN bimbingan Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng memberikan pelatihan pembuatan pempek. Selain itu, kegiatan ini turut mensukseskan program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan).

Pelatihan pembuatan pempek, dihadiri oleh ibu-ibu perwakilan RT 01 sampai 05 serta para kader PKK RW V, Kelurahan Gondoriyo. Peserta pelatihan dipastikan sudah mendapat vaksin lengkap Acara dimulai dengan penjelasan sekilas mengenai pempek dan dilanjutkan dengan demo memasak yang dilakukan mahasiswa bersama para ibu.
Referensi:
https://dkp.jatengprov.go.id/index.php/artikel/bidangpukp/mengenal-kandungan-gizi-pada-ikan https://kkp.go.id/djpt/ppnsungailiat/artikel/6676-gemarikan-gemar-memasyarakatkan-makan-ikan-upaya-peningkatan-gizi-sejak-dini
Penulis : Rahma Aenea Srisejati
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng.
Lokasi KKN : Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021 / 2022