Gerakan Pintar Membaca Tanpa Dieja
Kelurahan Meteseh, Kota Semarang (30/1/2022) Dibeberapa sekolah dasar mengharuskan siswa nya untuk sudah bisa membaca. Sedangkan kemampuan menulis dan membaca seorang anak merupakan proses yang bertahap.
Dalam pembelajaran mengajarkan membaca bagi sebagian anak sangat sulit dan rumit, apalagi jika anaknya tidak mau belajar, sulit berkonsentrasi atau asyik dengan kegiatannya sendiri. Padahal membaca kebutuhan mendasar anak-anak dalam mendapatkan wawasan melalui media cetak. Sehingga dibutuhkan metode jitu dalam upaya menghantarkan anak usia dini lancar membaca. Metode belajar membaca tanpa mengeja adalah salah satunya atau satu-satunya.
Model pembelajaran belajar membaca tanpa mengeja yaitu suatu metode membaca tanpa memperkenalkan huruf dan bunyinya tetapi langsung pada suku kata menjadi kata dengan cara pembelajarannya dilakukan secara berulang – ulang dan secara bertahap.
Disini saya menerapkan model belajar membaca tanpa mengeja dengan cara tidak mengajak anak-anak RT07 RW15 Kelurahan Meteseh belajar tapi saya mengajak anak dengan cara bermain, dan anak tidak dibebani huruf. Dalam metode ini kita mengenalkan suku kata istilah suku kata ini pun diganti dengan menggunakan istilah nama contohnya kita akan mengenalkan suku kata a, ba, ca, da.b.
Selama proses belajar membaca anak-anak RT 07 RW 15 Kelurahan Meteseh pun sangat senang mengikutinya karena mereka merasa nyaman dan tidak terbenani oleh huruf. Sehingga mempercepat kemahiran anak dalam membaca.
Penulis : Muhammad Rizal Agusta Dwi Putra
Editor : Rosa Amalia, S.Pi., M.Si.
Lokasi KKN : Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang