BUDAYA LITERASI! Pengembangan Literasi pada Anak Usia Dini melalui Program “Gernas Baku”
Mahasiswa Universitas Diponegoro sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I tahun 2021/2022. KKN dilaksanakan dari tanggal 5 Januari – 14 Februari 2022. Kegiatan KKN ini mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs”. Kegiatan KKN dilaksanakan secara individu di kampung masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk mahasiswa yang melakukan KKN di luar tempat tinggal dibantu dengan surat dari tempat KKN yang dituju. Tujuannya untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Salah satu tempat yang digunakan sebagai lokasi KKN adalah Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Salah satu program kerja yang dilaksanakan yaitu mengembangkan literasi pada anak usia dini melalui program “Gernas Baku” yang ditujukan untuk orang tua di desa Muktiharjo. Gernas Baku” merupakan singkatan dari gerakan nasional orang tua membacakan buku. Gerakan ini tidak lain adalah salah satu bentuk gerakan literasi, namun dikhususkan dalam hal membaca dilakukan oleh orang tua (ayah,ibu) dan sasarannya adalah anak. Kesibukan orang tua menjadi pegawai dan petani membuat masyarakat kurang dalam membantu anak belajar. Membantu anak dalam belajar dapat dimulai melalui “Gernas Baku”, anak-anak harus dibiasakan berbuat, berbicara,, dan mendengar hal yang baik, misalnya dengan mendengarkan sebuah kisah dalam buku cerita. Membacakan cerita bagi anak sangat memberikan manfaat karena (1) melatih ketrampilan berbahasa; (2) ada pesan moral yang disampaikan; (3) menumbuhkan minat baca; (4) bonding time (mengeratkan hubungan). Itulah sebabnya, kita sebagai orang tua harus mempersiapkan pendidikan literasi sejak dini. Lingkungan penduduk yang mayoritas adalah perumahan dengan latar belakang seorang pegawai, hal ini dapat membantu mengembangkan literasi sejak dini.
Kegiatan ini memberikan edukasi kepada orang tua melalui online mengenai beberapa materi terkait penjelasan dari “Gernas Baku” dan manfaatnya bagi anak serta orang tua. Melakukan pengembangan “Gernas Baku” di lingkungan masyarakat diharapkan dapat mengembangkan literasi pada anak usia dini melalui orang tua.
Desa Muktiharjo merupakan desa heterogen dengan jumlah SDM yang tinggi, dengan program pengembangan literasi dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan berpikir kritis.
Rangkaian acara diawali dengan memberikan anak buku dongeng, buku cerita bergambar, buku tulis, dan alat tulis. Tidak hanya itu, anak juga diberi sedikit literasi mengenai membaca buku. Diharapkan anak dapat berekspresi dengan tulisan dan bacaan.
Setelah itu, membuat PPT berupa materi penjelasan “Gernas Baku” dan manfaatnya, pemberian penjelasan juga disertai dengan suara berupa rekaman. Diakhir, ada seksi tanya jawab bagi orang tua yang belum atau tidak paham terkait dengan “Gernas Baku”.
Dengan adanya kegiatan ini, orang tua diharapkan lebih kritis dan ikut mengembangkan program “Gernas Baku”, orang tua sebagai peran penting dalam program ini dan anak sebagai sasarannya.
Penulis: Antik Julianti
DPL: Zaki Ainul Fadli, S.S., M.Hum.