Omicron datang, pandemi belum usai! Mahasiswa KKN UNDIP berikan sosialisasi cara membuat cairan disinfektan dari bahan rumah tangga
Semarang (25/01/2022) – Indonesia berhasil melalui gelombang ke dua Covid-19 setelah kurang lebih dua tahun pandemi melanda. Namun, disaat kegiatan kembali berjalan seperti biasa, dan banyak masyarakat yang sudah lupa akan prokes, Omicron, varian mutasi baru dari corona virus muncul entah dari mana. Protokol kesehatan kembali diketatkan, dan keadaan mulai perlahan ketat seperti tempo waktu.
Protokol kesehatan yang dicanangkan Pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pasti masyarakat sudah sangat hafal akan 3M tersebut. Selain itu, ada hal yang sering terlupakan dikala pandemi yang sudah surut tetapi pasang lagi ini, yaitu menggunakan disinfektan. Menurut KBBI, disinfektan adalah bahan kimia (seperti lisol, kreolin) yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik; obat untuk membasmi kuman penyakit.
Pada hari Selasa, 25 Januari 2022 bertempat di Balai Kelurahan Bendan Duwur, Mahasiswa KKN UNDIP memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu kader PKK Kelurahan Bendan Duwur mengenai cara membuat cairan disinfektan dari bahan rumah tangga. Pembuatan cairan disinfektan itu sendiri sebenarnya sangatlah mudah, hanya memerlukan dua bahan saja yaitu air yang dicampur dengan cairan pemutih pakaian yang mengandung sodium hipoklorit atau cairan pembersih lantai. Menurut WHO, dianjurkan dengan mengencerkan 5% sodium hipoklorit dengan perbandingan 1:100.

Penggunaan disinfektan sebenarnya sangatlah penting juga, dikarenakan penularan virus ataupun mikroorganisme dari permukaan benda atau alat yang banyak disentuh berbagai orang sangatlah mudah terjadi. Untuk itu, dilakukan sosialisasi ini agar diharapkan dengan mengetahui cara pembuatan cairan disinfektan dari bahan rumah tangga yang pasti mudah didapat dan dipunyai di rumah masing-masing membuat masyarakat lebih tergugah untuk selalu menjaga kebersihan dan higienitas sekitar, agar terhindar dari virus dan mikroorganisme penyebab penyakit. Selain itu, semoga mendukung tercapainya tujuan ke-3 SDGs yaitu Kehidupan sehat dan sejahtera, dengan dimulai dari hal-hal kecil yaitu selalu taat prokes dan dengan menggunakan disinfektan, serta masih banyak cara lain untuk meningkatkan kehidupan yang sehat.

Penulis : Aprilla Dyah Pratiwi
Dosen Pembimbing KKN : Bagus Rahmanda, S.H., M.H.
Lokasi KKN : Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang.