Krisis Ruang Publik, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Merancang Ruang Publik Tanggap Covid-19 di Kelurahan Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur

Kalisari, Jakarta Timur (31/01) – Salah satu tujuan SGDs yang ke-11 adalah kota dan komunitas yang berkelanjutan. SDGs ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur serta pelayanan kota melalui kebijakan dan program-program yang diadakan. Salah satu infrastruktur perkotaan yang menarik perhatian adalah ruang publik, dimana keberadaannya seringkali di kesampingkan. Pembangunan perumahan padat terus-menerus terjadi di Jakarta, terutama Jakarta Timur yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dibandingkan kota-kota lain di DKI Jakarta.  Ruang publik menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang memiliki peran vital bagi masyarakat, terutama pada masa pandemi. Pandemi Covid-19 telah banyak menganggu aktivitas warga, yang mengharuskan warga untuk menjaga jarak dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Berbagai aktivitas harus dilakukan dirumah mulai dari Work From Home (WFH) hingga kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal tersebut dapat menimbulkan stress bagi sebagian masyarakat. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh  PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia), 80% responden memiliki trauma dan stress akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat berdampak kepada kualitas hidup masyarakat yang rendah. Oleh karena itu dibutuhkan ruang publik yang dapat menampung aktivitas rekreasi masyarakat dengan desain yang tanggap Covid-19 agar penggunaannya dapat inklusif dan aman.

Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur merupakan salah satu kelurahan di DKI Jakarta yang minim ruang publik. Terdapat beberapa titik yang dapat dikelola untuk ruang publik, namun sayangnya belum ada tindakan dari pemerintah untuk pemanfaatan lahan tersebut. Salah satunya adalah lapangan di RT. 07/ RW. 09 Kelurahan Kalisari, yang dulu banyak dimanfaatkan warga sekitar terutama remaja untuk berolahraga. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan lahan yang tadinya untuk berolahraga dan sarana bermain anak-anak, sekarang dimanfaatkan untuk tempat pembuangan sampah. Anak-anak lebih memiliki bermain di jalan karena dirasa lebih nyaman karena tidak tercium bau tidak sedap. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan pada anak-anak.

Kondisi Lapangan di RT. 07/ RW. 09 Kelurahan Kalisari (Sumber: Dokumentasi Penulis. 2022)

Guna memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip membuat sebuah rancangan desain ruang publik tanggap Covid-19 untuk mendukung kota yang berkelanjutan melalui penyediaan ruang publik. Proses pembuatan desain ruang publik ini dikelola dengan data primer, dengan melakukan observasi langsung menuju lokasi permasalahan dan juga didapat dari data sekunder dengan mendapatkan tempat permasalahan tersebut menggunakan google street view. Setelah mendapatkan data tersebut, data tersebut diolah dengan AutoCAD dan dan SketchUp untuk memberikan gambaran desain yang akurat dan menarik.

Desain Ruang Publik Tanggap Covid-19 (Sumber: Hasil analisis penulis, 2022)

Desain ruang publik tersebut dibuat berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas masyarakat yang belum terwadahi, seperti sarana olahraga, ruang terbuka hijau, dan playground. Kemudian untuk mewadai aktivitas pengolahan sampah, akan disediakan tempat pengolahan sampah disamping ruang publik, dimana nantinya sampah-sampah dapat di daur ulang dan mengurangi bau tidak sedap akibat sampah yang menumpuk tanpa pengelolaan lebih lanjut. Ruang publik akan dilengkapi dengan bangku taman yang memiliki jarak satu sama lain untuk mendukung social distancing dan dilengkapi dengan handwashing station berbasis pedal sehingga masyarakat tidak perlu menyentuh keran. Melalui desain ruang publik tersebut, diharapkan dapat menjadi acuan untuk pemerintah setempat agar dapat mengatasi permasalahan ruang publik yang ada di perkotaan.

Penulis: Tasya Rahma Araminta

DPL: Muhammad Mu’in, S.Kep., M.Kep., Ns.S