Fantastis! Mahasiswa UNDIP Adakan Penyuluhan Bahaya Napza kepada warga Panti PGOT Mardi Utomo Semarang
Semarang (17/01/2022) – kali ini pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM I Tahun 2022 masih sama seperti periode sebelumnya yakni di masa pandemi Covid-19 yang menyarankan mahasiswa untuk melaksanakan KKN dari tempat tinggalnya masing-masing yang dilaksanakan dari tanggal 5 Januari sampai dengan tanggal 15 Februari salah satunya bertempat di Panti Pelayanan Sosial PGOT “Mardi Utomo” Semarang.

Faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan napza menurut Badan narkotika Nasional 2021, diantaranya yaitu keliru dalam memilih pergaulan, berada dalam situasi sulit dan mengalami depresi serta kecemasan, menurunnya rasa percaya diri akibat traumatik mendalam, ketidakmampuan diri dalam beradaptasi dengan lingkungan, serta latar belakang keluarga yang membuka peluang untuk menggunakan narkoba.
Belakangan pada triwulan II tahun 2021 total kasus narkoba di Indonesia mencapai 12.890 dengan jumlah peserta tes terbanyak di Sumatera Utara dan jumlah positif sebanyak 44 orang. Kasus Penyuluhan bahaya napza menjadi salah satu kegiatan yang diadakan tim KKN I Undip di panti PGOT. Penyuluhan tersebut diisi oleh beberapa pembicara yang berasal dari rumpun keilmuan yang berbeda, yaitu dari kedokteran, hukum, statistika dan jurusan sosial.

“Jenis narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yakni golongan I, II dan III dan menurut UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dijelaskan bahwa pengguna narkotika yang terbukti menyalahgunakan narkotika wajib untuk menjalani rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial”, tutur Zahra Afifah salah satu pembicara yang berasal dari mahasiswa Fakultas Hukum Undip. Ia juga mengatakan bahwa pidana bagi pengguna narkotika yang beratnya melebihi satu kilogram menurut UU Narkotika akan mendapat pidana penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun serta denda maksimal 8 miliar rupiah dengan ditambah sepertiga.
Warga panti tampak antusias dengan penyuluhan yang diadakan karena waktu pemaparan materi yang disampaikan dengan cara bergantian dengan beberapa pembicara. Setelah sesi materi, ada sesi games yang ditujukan kepada warga panti agar terhibur setelah memperhatikan materi yang telah disampaikan. Sesi terakhir yaitu tanya jawab dan bagi jawaban yang benar akan diberi hadiah. Penyuluhan Napza ini diharapkan bisa menjadi pengingat kepada warga panti untuk menjaga diri sendiri serta orang lain.
Penulis : Zahra Afifah
DPL : Dr.Dra.Wilis Ari Setyawati, M.Si