Tidak Hanya Bermain, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2022 Mengajak Anak-Anak Di Taman Nangka Lamper Kidul Untuk Belajar Bahasa Jepang Bersama

Lamper Kidul (30/01) Dampak dari pandemi Covid-19 pada pembelajaran daring terhadap anak – anak dapat dilihat dari motivasi belajar anak. Pembelajaran daring membuat anak cepat bosan dan jenuh, membuat mereka ingin keluar rumah dan bermain bersama teman – teman. Walaupun sejumlah sekolahan sudah diperbolehkan untuk menggelar pertemuan tatap muka secara terbatas, permasalahan kurangnya motivasi belajar masih sering dialami oleh anak-anak.
Anak – anak RW 02 Lamper Kidul sering menghabiskan waktu sore hari untuk bermain di Taman Nangka bersama teman teman. Salah satu mahasiswi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro memanfaatkan waktu bermain mereka dengan memberikan pembelajaran bahasa Jepang untuk meningkatkan motivasi serta minat belajar bahasa asing kepada anak usia sekolah dasar. Bahasa asing dapat mengasah kemampuan akademik anak. Anak yang mampu memahami bahasa asing umumnya memiliki kemampuan berbicara, membaca dan menulis yang baik. Penguasaan akan ketiga hal tersebut akan sangat mendukungnya untuk meraih prestasi dan unggul secara akademik di sekolahnya kelak. Kegiatan ini dilakukan di halaman Balai RW 02 dekat Taman Nangka, Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan. Pembelajaran dilakukan pada jam 16.00. Materi yang diajarkan adalah salam sapa, perkenalan dll.

Pada pertemuan terakhir (31/01) Anak – anak membuat seni melipat origami berbentuk hewan yang lucu sambil menyebutkan nama warna dalam bahasa Jepang. Seni melipat origami merupakan salah satu budaya dari Jepang. Origami melibatkan keterampilan kognitif dan motorik anak. Melipat kertas origami sederhana disinyalir dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mata anak, serta memperkuat kemampuan kognitifnya. Hal ini bisa mendorong anak untuk lebih cepat memahami, menilai, dan bertindak atas suatu informasi yang diterimanya.

Setelah bemain origami, dilanjutkan menonton anime kesukaan anak anak secara bersama dengan menikmati jajan sebagai hiburan setelah mempelajari bahasa Jepang. Menonton anime dapat melatih kreativitas dan imajinasi anak. Dengan gambar, soundtrack, karakter, serta alur yang unik menjadikan inspirasi bermunculan. Jadi anak anak tidak hanya pergi bermain saja tetapi belajar juga.
Penulis : Suci Mayang Sari
Dosen Pembimbing Lapangan : Arwinda Nugraheni, S.KM., M.Epid