KREATIF! Mahasiswa Teknik Kimia Undip Mengolah Limbah Kulit Jeruk dan Limbah Daun Serai Menjadi Spray Anti Nyamuk

Semarang (7/02) – Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk Aedes aegypt. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengu, dan sering terjadi di daerah tropis. Data dari WHO menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara. Pencegahan penyakit ini banyak dilakukan melalui berbagai cara diantaranya penggunaan larvasida/pemberantasan jentik nyamuk, fogging, pemberantasan sarang nyamuk, melakukan program 3M yaitu menguras, mengubur, menutup dan penggunaan obat nyamuk (insektisida). Permasalahan ini juga terjadi pada warga RW 05, dimana mereka menemukan banyak sekali nyamuk yang berkeliaran di lingkungan mereka.

RW 05 Kelurahan Pedalangan sudah melakukan pengendalian sarang jentik-jentik sesuai dengan arahan dinas kesehatan setempat. Namun tak dapat dipungkiri bahwa masih ada titik-titik yang tidak terjamah untuk dibersihkan sehingga menimbulkan nyamuk-nyamuk baru. Pencegahan nyamuk dengan insektisida memang menjadi pilihan utama masyarakat dalam menghindari gigitan nyamuk. Meskipun penggunaan insektisida antinyamuk memberikan efek sekaligus kontribusi terbesar terhadap pencegahan penyakit DBD sekaligus efektif menghindari gigitan nyamuk di Indonesia, namun bukan berarti produk ini aman dan dapat digunakan sebagai antinyamuk untuk jangka waktu yang lama. Insektisida antinyamuk berupa zat kimia mengandung racun, sangat berbahaya bagi manusia. Pada obat nyamuk bakar, asap obat nyamuk mengandung racun yang terhirup akan masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh dan paru-paru. Dalam jangka waktu yang lama penderita akan merasakan sakit dibagian dada, susah bernafas dan asma. Oleh karena itu, program ini dapat membantu masyarakat dalam memproduksi spray anti nyamuk ramah lingkungan di rumah sendiri. Program ini dilaksanakan dengan bentuk edukasi. Program ini diharapkan dapat membuat warga RW 05 mahir dan selalu menggunakan cara yang lebih ampuh dan aman dalam menghadapi nyamuk. Serta diadakan pembagian spray anti nyamuk untuk pertama kali kepada warga.

Berikut prosedur pembuatan spray anti nyamuk :

  • Siapkan limbah daun serai dan kulit jeruk, masing-masing satu ons.
  • Memotong kecil-kecil kedua bahan tersebut, dan menambahkan 50ml air.
  • Memblender campuran diatas, jika tidak menggunakan blender bisa dengan merendamnya selama 24 jam. Mendiamkan dan menyaring hasil campuran diatas, untuk diambil ekstraknya.
  • Menuangnya ke dalam sprayer dan siap dipakai.

“Masyarakat sering kali mengeluhkan nyamuk yang sering berterbangan di lingkungan, ini bisa membantu warga dalam mengatasi permasalahan nyamuk”, ujar Bu Ramlin selaku warga RW 05 Pedalangan.

Penulis : Fitra Adami (Teknik Kimia – FT)

Nissa Kusariana, S.KM., M.Si.