Terobosan untuk Menyuburkan Tanaman: Mahasiswa KKN UNDIP Manfaatkan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)

SEMARANG (06/02/2022) – Air cucian beras merupakan limbah rumah tangga yang secara rutin dihasilkan dapur setiap masyarakat. Sering kali limbah cair ini dibuang begitu saja karena dianggap tidak memiliki nilai guna lagi. Padahal air cucian beras mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tanaman. Untuk meningkatkan pengetahuan warga, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 1 Tahun 2021/2022 menyelenggarakan kegiatan ‘Edukasi Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Dasar Limbah Air Cucian Beras’ pada Minggu (06/02) di RW 05 Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Air cucian beras memiliki kandungan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), dan vitamin B1 yang tertinggi pada bagian kulit ari. Pada umumnya kulit ari sebagai lapisan terluar kulit beras terkikis dan menciptakan warna keruh pada air cucian pertama. Selama masa fermentasi, penambahan gula atau molase dan EM4 (Effective Microorganism 4) untuk pertanian diperlukan untuk mengembangbiakan bakteri yang baik bagi tanah.

Secara khusus mahasiswa KKN UNDIP melakukan demonstrasi kepada warga RW 05 Kelurahan Muktiharjo Lor tentang cara merakit alat fermentasi yang terdiri atas toples yang disambungkan ke botol berisi air menggunakan selang. Rangkaian alat fermentasi ini memudahkan warga karena gas yang dihasilkan dari proses fermentasi secara langsung akan mengalir dan dinetralkan oleh air pada botol sehingga tidak perlu repot-repot membuka-tutup wadah setiap hari agar tidak meledak. Bahan pendukung lain yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan natrium dan asam amino yang merangsang pertumbuhan tanaman pada waktu muda dan kemampuan pupuk dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman adalah micin atau MSG (Monosodium Glutamat) dengan takaran 2 gram per 1 liter pupuk organik cair (POC) yang telah melalui masa fermentasi.

Dengan adanya leaflet materi dan tata cara pembuatan pupuk serta sampel produk POC, diharapkan warga termotivasi untuk menerapkan metode ini secara mandiri. Berdasarkan uji coba pengaplikasian POC pada bibit bayam yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP, efek pupuk ini cukup signifikan dalam pertumbuhan tanaman. Warga berharap metode dan komposisi pupuk dapat menghasilkan POC yang juga cocok dan bermanfaat bagi tanaman yang dibudidayakan di pekarangan rumah.

Penulis: Safira Gamasarta (Fakultas Teknik / Teknik Kimia)

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Martini, M.Kes

Lokasi KKN: Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Kota Semarang