Sosialisasi dan Praktik Mencuci Tangan serta Pengadaan Wastafel Sebagai Upaya Preventif COVID-19
![](https://i.ibb.co/Gs1vDXD/2-cuci-tangan.jpg)
SRAGEN (18/01) Pandemi COVID-19 belum usai. Saat ini, Indonesia sedang diterpa oleh gelombang ketiga dari COVID-19 akibat varian baru omicron. Kasus harian di Indonesia mencapai angka 26.121 per 07/02. Kabupaten Sragen juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak gelombang ketiga.
Faktor-faktor yang dapat memperparah penyebaran COVID-19 antara lain mobilitas penduduk dan tidak patuh dengan protokol kesehatan. Disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan langkah preventif yang dapat dilakukan oleh setiap masyarakat untuk melindungi diri maupun keluarga dari COVID-19. Setiap orang wajib menerapkan dan mematuhi protocol kesehatan 6M. Aturan ini tertuang di Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 No. 16 Tahun. 6M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta menghindari makan bersama.
Siswa dan siswi di SDN Peleman 1 sudah mendapatkan vaksin sebagai upaya pencegahan COVID-19, tetapi dalam penerapan protokol kesehatan, terkadang masih abai dilakukan. Salah satu protokol kesehatan yang sering dilupakan adalah mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Padahal, proses ini sangat berguna untuk melunturkan segala bakteri dan virus pembawa penyakit. Fasilitas untuk mencuci tangan juga disediakan oleh sekolah berupa ember air dan keran. Tetapi, bentuk dan peletakannya kurang ergonomis.
![](https://i.ibb.co/BK0JmQ0/wastafel-1.jpg)
Untuk mengatasi masalah tersebut, program sosialisasi terkait praktik mencuci tangan serta pengadaan wastafel dilakukan sebagai upaya preventif COVID-19 di lingkungan SDN Peleman 1. Program ini dilakukan pada Selasa, 18 Januari 2022, bertempat di halaman sekolah SDN Peleman 1, dan diikuti oleh para siswa dan siswi. Penyampaian materi berupa ceramah singkat mengenai 6M, mengapa harus dilakukan, dan manfaatnya. Para siswa dan siswi sangat antusias dan terlihat perubahan perilaku dalam mencuci tangan setelah dilakukan peninjauan 3 minggu setelah dilaksanakannya program. Program ini juga didukung dan mendapat respon positif dari pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah SDN 1 Peleman.
Dengan adanya program ini, diharapkan seluruh warga SDN Peleman 1 terutama para siswa dan siswi dapat menerapkan dengan baik dan mematuhi protokol kesehatan, agar terhindar dari COVID-19.
Penulis: Citta Zahra Primalia – Kesehatan Masyarakat 2018
DPL: Muhyidin, S.Ag., M.Ag., MH.
Lokasi: Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.