Wah Ternyata Afirmasi Positif Bisa Menjadi Salah Satu Cara Kita Menghindari Penggunaan Narkoba dan Pergaulan Bebas loh!
Jatiranggon, Bekasi (10/02/2022) - Sudah kita kenal apa itu narkoba dan apa efek sampingnya yang mengerikan bagi manusia. Menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan (BNN, 2019). Selain berguna untuk keperluan medis narkotika sendiri memiliki sisi gelap yang dapat membuat seseorang terjerumus ke jalan yang tidak benar. Efek samping penggunaan narkoba bagi penggunanya adalah mereka bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi. Dari sinilah muncul sifat penyalahgunaan narkoba dengan intensi untuk mendapatkan efek yang dianggap menyenangkan bagi seseorang. Meski dampak negatif berkepanjangannya sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.
Pagi hari yang cerah tepatnya Sabtu, 05 Februari 2022 mahasiswa KKN UNDIP melaksanaan seminar kesehatan melalui virtual meeting Google Meets bersama dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum. yang membantu step-by-step perihal apa saja yang perlu dilakukan oleh mahasiswa KKN bimbingannya hingga program kerja ini berjalan dengan lancar. Seminar kesehatan yang diadakan secara virtual ini dihadiri oleh 22 peserta dengan usia sesuai dengan sasaran yaitu remaja dan muda mudi berusia 15-25 tahun khususnya masyarakat RW 07, Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi. Namun kegiatan seminar kesehatan ini juga dibuka untuk umum.
Kegiatan seminar kesehatan pada hari Sabtu itu mengangkat tema “Resiko Penyalahgunaan Narkoba dan Pergaulan Bebas Terhadap Penyakit Menular Seksual”. Mahasiswa KKN UNDIP mengundang Ibu Regina VT Novita, M.Kep., Sp.Mat., DNSc. (dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus) sebagai pembicara yang ahli dibidangnya untuk membantu menyebarkan materi yang tepat. Yuk disimak apa hasil diskusi seminar ini!

Gambar 1, dokumentasi saat pemaparan materi seminar berlangsung.
Tidak semua pecandu narkoba bisa mendapatkan fasilitas dan bantuan untuk melakukan rehabilitasi, sehingga kasusnya semakin hari semakin bertambah. Penyebab bagi seseorang menggunakan narkoba beragam macamnya, namun kita dapat mendeteksi dini tipe remaja yang seperti apa yang berpotensi menggunakan narkoba dan terjebak dalam pergaulan bebas, yaitu:
- Seseorang yang memiliki harga diri rendah atau yang selalu menilai dirinya lebih rendah dari orang lain.
- Kontrol dari orang tua yang kurang, terlalu diberikan kebebasan. Setiap kegiatan yang dilakukan tidak di kontrol orang tua sehingga kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
- Tidak dipercaya oleh orang terdekat. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh remaja tersebut selalu diragukan oleh orang tua mereka.
- Seseorang yang memiliki kecemasan yang tinggi. Selalu takut menghadapi hari esok.
- Keadaan keluarga broken home.
Kelima tipe ini memiliki satu kesamaan yaitu, banyak tekanan dari orang-orang terdekatnya yang membuat seseorang memiliki perasaan terpendam. Perasaan terpendam ini yang membuat mereka mencari pelarian di mana akan membantu perasaan mereka menjadi lebih baik.
Masa-masa remaja merupakan masa di mana manusia mengeksplor jati diri mereka. Oleh karena itu remaja memiliki tendensi untuk menjelajahi rasa penasaran dalam diri mereka, dengan tujuan mencari tahu apa yang hal yang paling tepat atau cocok dengan kepribadian mereka. Rasa penasaran dan semangat menjelajahi rasa penasaran tersebut ditambah keadaan atau mental state (stress) yang tidak seimbang bisa menyebabkan remaja terjerumus ke dalam penggunaan narkoba dan pergaulan bebas. Masa remaja juga merupakan salah satu masa di mana pengakuan dari kelompok atau orang sekitarnya merupakan hal yang penting. Maka di saat sang remaja tersebut merasa tidak dianggap dan tidak diakui di masyarakat narkoba dijadikan sebagai salah satu coping mechanism mereka.
Manusia sangatlah perlu memenuhi kebutuhan dasarnya untuk bisa bertahan hidup. Kebutuhan dasar tersebut termasuk juga berbentuk kebutuhan fisik seperti makanan, minuman, tidur, buang air, dan seks. Lalu kebutuhan untuk merasakan perasaan keamanan, seperti memiliki pekerjaan yang baik, keluarga yang harmonis, pertemanan, perasaan dicintai dan mencintai. Penggunaan narkoba sendiri sudah merupakan salah satu bentuk dari pergaulan bebas. Manusia dapat terjerumus ke dalam pergaulan bebas ketika mereka merasakan kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi maka narkoba dan mencoba free sex dijadikan sebagai salah satu jalan keluar mereka mereka memenuhi hasratnya. Ketika seseorang sudah terjerumus ke dalam narkoba dan pergaulan bebas mereka akan menjauh dari kehidupan sosialnya yang lama, maka mencari social circle yang baru di mana orang-orangnya memiliki satu visi (melakukan narkoba juga pergaulan bebas) menjadi opsi mereka. Sehingga sulit bagi seseorang terlepas dari kecanduan narkoba dan hidup bersih dari pergaulan bebas.
Banyak alasan manusia dapat mengalami stress namun, jalan keluar terakhir untuk menghindari keadaan atau membuat keadaan terasa lebih baik bukan hanya melalui narkoba atau pergaulan bebas. Seseorang yang sedang dalam titik terendah sangat amat rentan di manfaatkan orang lain untuk melakukan hal-hal negatif. Seperti ajakan menggunakan narkoba atau free sex, ajakan ini selalu ditujukan kepada seseorang yang sedang rapuh keadaannya. Maka di saat seperti inilah hal yang susah namun harus kita tolak dengan memasukan pikiran-pikiran positif ke dalam diri kita. Bentuk dari pikiran positif itu adalah afirmasi. Apa itu afirmasi? Afirmasi merupakan satu pernyataan positif dan spesifik ditujukan kepada diri kita sendiri. Afirmasi membantu seseorang untuk berpikir positif dan menjauhkan seseorang dari rasa tidak percaya diri, rasa tidak diinginkan, dan perasaan negatif lainnya. Sehingga dengan afirmasi kita membentuk dan memiliki coping mechanism baru yang lebih positif. Coping mechanism merupakan sebuah pertahanan kita untuk melawan badai yang ada dalam kehidupan kita. Afirmasi juga digunakan sebagai komunikasi kepada diri sendiri, untuk menyabotase pemikiran negatif dengan pemikiran positif. Kata-kata positif ini akan selalu membuat anda berpikiran positif.
Ibu Vita dalam seminar ini sangat amat menekan kan bahwa afirmasi dan pikiran yang positif bagi manusia adalah hal yang penting. Jika seandainya kita tidak pernah berafirmasi sama halnya dengan kita tidak pernah mengejar impian. Salah satu penyebab seseorang tidak dapat mencapai potensi maksimal adalah karena harga diri yang rendah dan pasrah akan keadaan. Maka afirmasi dibutuhkan untuk menyetel pikiran kita untuk terus maju dan semangat untuk mengejar impian dan melupakan hal-hal negatif yang terjadi.
Bagaimana kita membuat afirmasi? Afirmasi biasa dilakukan ketika seseorang merasa rendah diri, tidak percaya dengan potensi mereka untuk melakukan suatu kegiatan. Hal paling dasar dari afirmasi adalah menyuarakan kata-kata positif dalam pikiran kita setiap kali kita meragukan diri sendiri, seperti saya bisa melakukannya, saya hebat, saya cantik/ganteng, dan lain-lain. Selanjutnya kita juga bisa menuliskan afirmasi kita beserta sasaran hidup kita, yaitu dengan melakukan:
- Pertama kita bisa menempel kata-kata positif dengan posisi di mana anda sering melihat kata-kata tersebut.
- Tulislah dengan menggunakan sudut pandang orang pertama.
- Tuliskan kata-kata dan emosi yang dapat dilihat secara positif.
- Penting juga untuk menuliskan afirmasi tersebut seakan-akan sudah terjadi.
Dengan membuat afirmasi ini maka diharapkan membawa energi positif ini yang dapat melawan semua pikiran negatif yang ada.

Seminar ini diakhiri dengan dua pertanyaan yang dilontarkan peserta yang dengan senang hati dijawab oleh Ibu Vita sebagai narasumber.
Pertanyaan pertama “Seperti yang Bu Vita jelaskan, seseorang itu bisa menarik diri karena pergaulannya. Seadainya saya menyadari perubahan di teman saya, bagaimana baiknya saya melakukan pendekatan agar saya bisa menyadarkan dia Bu?” Yang dijawab oleh Ibu Vita sebagai berikut “Dilihat terlebih dahulu apakah seseorang itu sedang mengalami premenstrual syndrome, jika iya maka berikan dia waktu sendiri cukup sampai dia merasa lebih baik. Seandainya perubahan tersebut berlangsung bahkan setelah sudah mengalami pms anda bisa membantu dengan mengajak mereka melakukan konsultasi kepada ahlinya yaitu Psikolog. Seandainya mereka tidak mau cukup menjadi pendengar cerita kesulitan mereka.”
Pertanyaan kedua “Apakah untuk penyakit kelamin hanya bisa di kelamin saja atau bisa menyebar ke bagian tubuh lain?” Yang dijawab oleh Ibu Vita sebagai berikut “Seperti yang sudah saya jelaskan tadi penyakit kelamin jika tidak diobati dengan benar bisa merembet ke bagian tubuh lain seperti kulit, tulang, kuku dan mulut. Misalnya ketika kita menggunakan mulut bersentuhan dengan kelamin yang terinfeksi maka bakterinya bisa masuk dan menyebar berdiam di mulut.”
Seminar kemudian ditutup dengan ungkapan terima kasih mahasiswa KKN sebagai pengada kegiatan yang juga sebagai salam perpisahan kepada para audience yang telah bergabung.
Penulis : Flavia Fredella Florentina, 13040218120002 / Fakultas Ilmu Budaya – KKN Tim I Tahun 2022
Editor : Dr. Ana Silviana, S.H, M.Hum.