MENGEDUKASI ORANG TUA TENTANG PENTINGNYA PELATIHAN SARAF MOTORIK HALUS, MAHASISWA KKN UNDIP MERONCE BERSAMA ANAK-ANAK USIA DINI DI RUMAH PINTAR “NGUDI KAWRUH” KELURAHAN SIWALAN

Foto 1 : Meronce

Semarang (9/2/2022) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang menuntut keterlibatan Mahasiswa secara aktif. Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, KKN Universitas Diponegoro Semarang melaksanakan KKN Pulang Kampung dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).” KKN Tim I Universitas Diponegoro tahun 2022 dilaksanakan selama 41 hari terhitung dari tanggal 5 Januari – 15 Februari 2022. Lokasi penerjunan KKN Tim I Undip tahun 2022 berada di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Foto 2 : Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah Pintar “Ngudi Kawruh”

Salah satu fokus bidang yang hendak dicapai dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah pendidikan berkualitas. Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang mutlak dan bersifat mendasar. Tujuan-tujuan SDGs lain seperti meniadakan kemiskinan, meniadakan kelaparan, memberdayakan anak perempuan, memerangi perubahan iklim, memerangi ketimpangan, dan mengakhiri kemiskinan ekstrim hanya bisa dilakukan jika pendidikan masyarakat maju.

Program yang dilakukan mahasiswa KKN Tim I Undip tahun 2022 kali ini berkaitan dengan edukasi mengenai perkembangan anak-anak usia dini yang lazimnya kurang diperhatikan oleh para orang tua, yakni pengembangan saraf motorik halus melalui kegiatan belajar sekaligus bermain. Kegiatan sederhana seperti ini jarang sekali mendapatkan perhatian dari para orang tua yang memiliki anak-anak yang masih berada dalam tahapan golden age. Masa golden age merupakan tahapan usia yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, karena pada masa golden age otak anak bertumbuh secara maksimal, begitu juga dengan perkembangan fisiknya. Selain itu, pada masa golden age juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. Melalui kegiatan sederhana seperti meronce, misalnya, kesabaran, konsentrasi, dan fokus anak-anak bisa dilatih. Selain itu, kegiatan meronce juga memiliki manfaat lain seperti melatih kinerja motorik halus dan melatih kreativitas anak.

Kendati dilakukan di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, program edukasi ini disambut dengan antusiasme para ibu dan anak-anak sebagai sasaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung. Diharapkan program ini dapat menambah pengetahuan bagi para orang tua agar dapat memahami pentingnya pembentukan dan pengembangan kreativitas, kecerdasan, serta pelatihan terhadap saraf motorik halus pada anak-anak usia dini meskipun hanya melalui kegiatan bermain dan belajar yang sederhana, misalnya seperti meronce.

Penulis : Fany Widya Pangestika (Fakultas Ilmu Budaya / Sastra Indonesia)

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Drs. Suroto, M.Pd.

Lokasi KKN : Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Semarang