Kelurahan Banjardowo Darurat Banjir
SEMARANG (10/02/2022) – Tim 1 KKN UNDIP tahun 2021/2022 mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs”. Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki 17 tujuan yang akan dicapai. Sesuai dengan tujuan SDGs pada nomor 11 yaitu Sustainable Cities and Communities (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dimana tujuan tersebut untuk membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Sebuah kota terdiri dari komponen terkecil yaitu desa, untuk mewujudkan sebuah kota yang berkelanjutan maka dimulai dari pengelolaan desa yang terlebih dahulu.
Kami selaku mahasiswa Teknik Geodesi UNDIP yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlokasi di Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang berencana untuk mewujudkan poin SDGs No. 11 tersebut diwilayah terkait.
Keilmuan Geodesi dapat dimanfaatkan dalam bidang pemetaan demi mewujudkan kota dan/atau pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan dapat dilakukan dengan melakukan pembuatan peta wilayah administrasi. Sedangkan dalam pencegahan bencana banjir, keilmuan Geodesi juga dapat dimanfaatkan dalam melakukan pemetaan kawasan rawan bencana banjir demi mewujudkan kota dan/atau pemukiman yang aman.
Kelurahan Banjardowo merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Genuk yang hampir setiap tahunnya mengalami bancana banjir. Maka dari itu, diperlukan informasi rawan bencana banjir secara spasial untuk sebagai bahan masukan dalam mitigasi dan penanganan banjir agar dapat mengurangi resiko bencana banjir. Infrastruktur yang memadai dalam menghadapi bencana banjir sehingga suatu wilayah dapat pulih dari bencana dengan cepat.
Selama pelaksanaan kegiatan KKN ini kami telah menjumpai beberapa kali bencana banjir yang disebabkan oleh hujan. Sebagian jalan utama maupun jalan penghubung antar desa terendam banjir. Banjir di Wilayah Kelurahan Banjardowo bisa dikatakan lama dalam pemulihannya bahkan hingga 3 hari apabila disebabkan hujan yang deras.
Pada pembuatan peta ini, kami menggunakan batas-batas administrasi sebagai batasan pengerjaan, kemudian mengumpulkan data-data sekunder yang mendukung proses pembuatan peta rawan bencana banjir. Data-data yang digunakan antara lain data kemiringan tanah, tata guna lahan, dan curah hujan. Data tersebut berasal dari Distrau Kota Semarang dan DEMNAS.
Peta ini menyajikan informasi persebaran lokasi rawan bencana banjir dengan tingkat kerawanan yang berbeda beda secara spasial. Manfaat peta tersebut dapat diharapkan sebagai bahan masukan kepada pihak kelurahan dan warga Banjardowo untuk mitigasi bencana banjir. Program tersebut diharapkan dapat membantu mitigasi bencana banjir di Banjardowo dan masukan untuk kelurahan tanggap bencana banjir.

Penulis : Adi Wicaksono Raharjo / Teknik Geodesi
DPL : Dr. Ir. Martini, M.Kes
Lokasi : Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang