Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting oleh mahasiswa KKN Undip Bekerja sama dengan Kader Posyandu Di Kelurahan Pakan Labuah

Bukittinggi (10/02) – Kasus Stunting di Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah apalagi prevalensi kasus stunting masih  diatas standar atau target. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 tercatat 27,67 persen dari jumlah kelahiran. Sedangkan untuk target yang ditetapkan oleh WHO adalah dibawah angka kasus stunting suatu negara tidak lebih dari 20 persen. Hasilnya angka stunting secara nasional mengalami penurunan sebesar 1,6 persen per tahun dari 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.

Kegiatan posyandu bertujuan untuk memantau tumbuh kembang balita agar terhindar dari stunting. Masalah stunting dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu dan bayi, terutama pada masa kritis, yaitu pada 1000 HPK. Stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan fisik dapat berdampak pada kualitas kerja yang tidak kompetitif sehingga tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tergolong rendah.

Description: C:\Users\ASUS\Downloads\IMG20220110104134.jpg
Pengukuran Tinggi Badan
Description: C:\Users\ASUS\Downloads\IMG20220110103450.jpg
pendataan hasil pengukuran

Adapun yang dilakukan oleh kader posyandu adalah pemantauan pertumbuhan dan perkembangan  khususnya pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala serta pemberian bubur kacang hijau.Setelah itu akan dilakukan pendataan terkait hasil pengukuran yang didap

Description: C:\Users\ASUS\Downloads\IMG20220110104516.jpg
Sosialisasi Terkait MPASI

                                                     

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) harus memiliki komposisi menu 4 bintang setiap harinya . Menu tersebut antara lain terdiri dari karbohidrat, sayur buah, protein nabati, dan protein hewani. Kemampuan menyusun menu MP-ASI ini perlu dimiliki oleh kader posyandu. Hal tersebut karena Kader mendapatkan tanggungjawab dalam penyediaan MP-ASI saat berlangsungnya kegiatan Posyandu. Sehingga Kader dapat membedakan antara Makanan Tambahan untuk usia lebih dari 2 tahun dan MP-ASI untuk anak yang belum mencapai usia 2 tahun.

Penulis : Fachzi Ar Raniri (Kesehatan Masyarakat – FKM)

DPL : Nenik Woyanti, S.E., M.Si