BERANTAS TUNTAS ! MAHASISWA KKN TIM 1 UNDIP TAHUN 2021/2022 AJAK KADER KESEHATAN DAN PELAJAR DI KELURAHAN KEDUNGWULUH UNTUK “MEMBERANTAS STUNTING DAN NARKOBA”

Banyumas (03/02) – Mahasiswa KKN Tim 1 Undip tahun 2021/2022 mengajak ibu-ibu kader kesehatan yang ada di Kelurahan Kedungwuluh untuk mencegah kejadian stunting. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kampanye dengan menyebarkan pamflet kepada pelajar tentang bahaya narkoba untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

Perhatian dan komitmen pemerintah Indonesia dalam perbaikan gizi telah diimplementasikan dengan Scalling Up Nutrition (SUN) movement, dalam gerakan nasional percepatan perbaikan gizi melalui Gerakan 1000 HPK yang tertuang dalam Perpres No. 42/2013. Program ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ke-2 yaitu Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan. Pada tahun 2030, dapat menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi erta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025. Namun dalam praktiknya di lapangan, masih memiliki kekurangan seperti kurangnya komitmen dan integrasi dari semua pihak. Oleh karena itu, untuk mendukung program pemerintah tersebut maka disusun program untuk mencegah stunting dilakukan dengan pendekatan terutama di tingkat posyandu dan pemberian pengetahuan kepada ibu-ibu kader kesehatan sebagai panutan dan berperan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan masyarakat. Dan program yang dilakukan yaitu “Penyebaran Booklet Digital tentang Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada Bayi sebagai Upaya Mencegah Kejadian Stunting”.

Booklet Kesehatan tentang Pentingnya Nutrisi 1000 HPK bayi untuk mencegah kejadian stunting

Output yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu booklet digital tentang Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada Bayi sebagai Upaya Mencegah Kejadian Stunting dapat diterima dengan baik oleh Kader Kesehatan di Kelurahan Kedungwuluh, menambah literasi ibu-ibu kader kesehatan, dan ibu-ibu kader dapat menyampaikan booklet digital dengan baik ke masyarakat.

Sosialisasi langsung dengan ibu Siswati (salah satu kader di posyandu balita RW 03)

Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat respon positif dari kader kesehatan yang ada di setiap RW Kelurahan Kedungwuluh. Salah satu kader kesehatan di RW O3 yang bernama Ibu Siswati mengatakan bahwa “kegiatan ini sangat bagus karena mendukung program pemerintah, saya sebagai kader jadi lebih tahu pentingnya menjaga nutrisi 1000 HPK bagi bayi sehingga dapat mencegah terjadinya stunting. Dan ilmu yang saya dapat juga akan saya sampaikan kepada masyarakat terutama di posyandu balita di tempat saya”. Dan harapan beliau yaitu semoga kegiatan seperti ini bisa terus digencarkan karena sejalan dengan program pemerintah, serta berterimakasih kepada mahasiswa KKN Undip yang sudah membuat program di Kelurahan Kedungwuluh.

Selain masalah stunting, salah satu permasalahan yang terjadi di Indonesia juga berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Meskipun berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terus dilakukan, penyalahgunaan narkoba tetap saja ada. Menurut Indonesia Drugs Report 2020, prevalensi penduduk Indonesia yang terpapar pernah pakai narkoba adalah 2,4 % atau setara dengan 4.534.774 jiwa penduduk Indonesia. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Oleh karena itu, untuk mendukung pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia, maka perlu dilakukan kampanye dan edukasi berupa penyebaran pamflet bahaya narkoba untuk mengajak remaja khususnya pelajar agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Maka dari itu, mahasiwa membuat program “Kampanye Bahaya Narkoba dan Diseminasi Informasi Melalui Penyebaran Pamflet kepada Pelajar”.

Desain pamflet tentang bahaya narkoba

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelajar lebih aware terhadap hal-hal yang berhubungan dengan narkoba dan pelajar mendapat pengetahuan lebih tentang bahaya narkoba. Selain itu, dapat membantu pemerintah dalam memerangi dan memberantas permasalah narkoba di kalangan pelajar. Serta diseminasi informasi melalui pamflet dapat dilakukan secara menyeluruh di kalangan pelajar di Kelurahan Kedungwuluh.

Penyebaran pamflet kepada pelajar di SMP Gunungjati 02

Salah satu siswi SMP yang bernama Rachma menyampaikan, “Dengan adanya kampanye dan penyebaran pamflet tentang bahaya narkoba ini, saya jadi lebih paham tentang narkoba dan dampaknya bagi kesehatan. Sehingga saya akan lebih aware dan menyampaikan ilmu pengetahuan yang saya dapat kepada teman-teman saya”.

Penulis : Gunanto

Editor   : Hendrik A.S.