Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Buat Peta Baru untuk Desa Sendangguwo, Semarang
Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta (Nugroho dan Riza, 2014).
Seorang mahasiswa KKN Undip (Universitas Diponegoro), Muhammad Tobi Muktitama membuat peta baru untuk Desa Sendangguwo. Peta tersebut merupakan hasil dari kegiatan KKN di desa terkait. Peta baru itu terdiri dari Peta Administrasi Desa dan Peta Persebaran Layanan Kesehatan Desa.
Penyerahan Peta dilakukan oleh Tobi langsung kepada Kepala Desa Sendangguwo Agustinus Kristiyanto S.Pd., M.M. pada Kamis (3/2/2021) pagi di Balai Desa Sendangguwo, Semarang.
Pembuatan Peta Baru untuk Desa Sangkanayu dilakukan sebagai wujud pelaksanaan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs” yang bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat, dan membantu pembangunan desa dengan memaksimalkan potensi desa.
“Pembuatan peta baru untuk Desa Sendangguwo dilatar belakangi oleh keterbutuhan pembaharuan informasi yang sangat diperlukan oleh pihak kelurahan,” kata Tobi.
Salah satu pembaharuan informasi desa yang dibutuhkan adalah peta desa yang menggambarkan keadaan Desa Sendangguwo. Desa Sendangguwo sendiri sebetulnya sudah memiliki petas batas administrasi lingkup RW hanya saja masih terbatas pada acuan wilayah yang lama ketika belum ada pemekaran wilayah RW yang baru sehingga pembuatan peta yang baru ini diharapkan mampu memberikan informasi yang lebih faktual.
Selain itu dengan masih adanya wabah pandemi covid-19 yang tercatat hingga saat ini Selasa (8/2/2022) masih cukup banyak, dilansir dari akun instagram resmi dari Dinas Kesehatan Kota Semarang (@dkksemarang) tercatat bahwa penderita covid-19 dikota Semarang adalah sebanyak 343 jiwa. Adanya kasus ini yang kemudian melatar belakangi dibuatnya peta persebaran layanan kesehatan di Kelurahan Sendangguwo yang diharapkan dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk penduduk setempat.
Pemetaan dilakukan dengan data primer maupun data sekunder. Data primer yang digunakan diperoleh melalui survey langsung lokasi dari tempat layanan kesehatan dengan mencatat titik koordinatnya dan data sekunder berupa file SHP dari laman geoportal.jateng.gov sebagai bahan dasar dalam melakukan pengolahan peta. Pembuatan peta ini menggunakan perangkat lunak pemetaan ArcGIS yang dimana sering digunakan pula oleh Tobi sewaktu menjalankan praktikum pada prosesi perkuliahan di FPIK Undip.
Guna menyukseskan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan tema KKN, Tobi selaku mahasiswa yang melakukan KKN juga membuat modul yang berisi terkait tata cara dalam pembuatan peta administrasi maupun juga persebaran, yang dapat digunakan sebagai acuan maupun landasan dalam pembuatan peta oleh pegawai kelurahan secara mandiri.
Peta Administrasi Desa Sendangguwo dibuat dengan ukuran 145 cm x 100 cm, sedangkan Peta sebaran layanan Kesehatan dicetak dengan ukuran kertas A3. Perbedaan ukuran tersebut dilandasi oleh peletakan dari peta tersebut nantinya dimana peta Administrasi akan dipasang di Kantor Kelurahan Sendangguwo dan Peta sebaran layanan Kesehatan akan dipasang menyebar di beberapa titik pada kelurahan Sendangguwo.
Penulis: Muhammad Tobi Muktitama – Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan
Dosen Pembimbing: Laura Andri Retno Martini, S.S, MA.
Referensi
Nugroho, Z. A., & Arifudin, R. (2014). Sistem Informasi Tracer Study Alumni Universitas Negeri Semarang Dengan Aplikasi Digital Maps. Scientific Journal of Informatics, 1(2), 153-160.