Pembangunan Daerah Perlu Matematika? Mahasiswa Matematika Undip Buatkan Piramida dan Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandarharjo
Seringkali Matematika dianggap sebagai pelajaran paling sulit bagi sebagian besar orang. Tetapi apakah benar begitu? Sebenarnya apa kegunaan Matematika di dunia nyata? Ternyata tak sedikit mahasiswa justru menekuni Matematika ketika berada di bangku perkuliahan. Salah satunya ialah Aloisya Evelyn, seorang mahasiswi Matematika UNDIP yang kini tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara.
Ia menerapkan apa yang dipelajari di bangku perkuliahan untuk membuat modul Pironduk (Piramida dan Proyeksi Penduduk) Kelurahan Bandarharjo. Data kependudukan kini menjadi persyaratan minimum untuk proses perencanaan pembangunan, baik ekonomi maupun sosial.
Tingkatan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin bisa dengan mudah digambarkan atau ditunjukan berdasarkan data-data dan juga fakta yang terdapat di piramida penduduk. Pada piramida penduduk bisa memuat atau mengelompokan berdasarkan biologis (jenis kelamin dan usia), tingkat pendidikan, pekerjaan atau mata pencaharian, pendapatan, dan status pernikahan.
Dari piramida penduduk, juga dapat diketahui tingkat usia produktif dari wilayah ataupun negara yang bersangkutan. Untuk membuat piramida penduduk dibutuhkan data penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, sedangkan untuk membuat proyeksi penduduk diperlukan data tambahan, seperti angka kelahiran Provinsi Jawa Tengah, angka harapan hidup menurut jenis kelamin dan level, sex ratio at birth, dan tabel survival ratio. Dalam modul tersebut, juga berisikan langkah-langkah membuat proyeksi penduduk, sehingga nantinya perangkat Kelurahan dapat mempelajari dan berguna untuk perhitungan di masa mendatang.
(Aloisya Evelyn – Matematika UNDIP)