Cegah Stunting, Mahasiswa Tim 1 KKN Undip Sosialisasikan Pentingnya Kecukupan Gizi Remaja Putri dan WUS Sejak Masa Pra-Konsepsi
Semarang (11/02/2022) – Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan prevalensi stunting sebesar 24,4%. Angka ini masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan dalam RPJMN 2020-2024, yakni 14%. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Banyak orang beranggapan bahwa Stunting hanya dipengaruhi oleh pola asuh yang buruk, tetapi stunting sebenarnya dapat disebabkan karena faktor pra-konsepsi atau sebelum kehamilan. Kurangnya gizi calon ibu di masa pra-konsepsi dapat meningkatkan risiko kejadian bayi lahir stunting. Maka pentingnya status gizi wanita pada masa pra konsepsi (sebelum kehamilan).
Mengingat pentingnya hal ini, maka mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2021/2022 mengadakan Pemberdayaan Wanita Usia Subur (WUS) di RW 04 dan Karang Taruna Kelurahan Mangunharjo melalui Kegiatan Edukasi terkait Bahaya dan Upaya Pencegahan Stunting. Untuk meningkatkan kesadaran remaja putri dalam memiliki pola hidup yang sehat sejak dini, tidak mendominasi makanan mereka dengan junk food atau makanan rendah gizi, bahkan melakukan diet ekstrem untuk mengikuti tren body goals saat ini.
Program ini dilaksanakan dengan melibatkan Karang Taruna Kelurahan Mangunharjo, dilaksanakan dengan cara sosialisasi secara langsung dan secara door to door kepada remaja putri di wilayah Kelurahan Mangunharjo pada hari Minggu, 6 Februari 2022. Melalui sosialisasi ini masyarakat terkhusus remaja putri semakin aware dan memiliki pengetahuan dasar terkait stunting dan cara untuk mencegah hal tersebut terjadi sejak dini seperti dengan konsumsi asam folat, zat besi, zat gizi yang cukup, melakukan PHBS, dan tidak melakukan diet ekstrem di masa remaja mereka. Karena kesehatan ibu saat remaja merupakan titik awal untuk meningkatkan kesehatan pada ibu dan anak-anak di kemudian hari.
Penulis: Kevina Nathanael Indria Ardy – Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
DPL: Sukiswo., ST., MT.