Serunya aktivitas berkebun! Mahasiswi KKN ini gandeng anak anak untuk ajarkan jurus menata taman sejak dini!

KKN TIM I 2021/2022 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Pengenalan kepada Anak-Anak mengenai Arsitektur Lanskap dengan Menyajikan dan Mengajak Anak Anak membuat Lanskap Mini menggunakan Tanaman Hias.

Semarang (30/08/2022) – Pandemi yang sudah berlangsung selama 2 tahun di Indonesia memberikan dampak di berbagai sektor seperti segala jenis kegiatan dilakukan dengan online sehingga ruang gerak pada masyarakat menjadi terbatas untuk bepergian keluar kota. Dampak besar tersebut salah satunya pada sektor pendidikan yang sistem pembelajarannya dilakukan secara online. Dalam menghadapi permasalahan ini mahasiswa KKN Tim I bimbingan Ibu Nissa Kusariana, S.KM., M.Si. memiliki program yang dapat membimbing anak-anak belajar mengenali arsitektur pada masa pandemi. Program pembelajaran ini dapat memberikan dampak positif yaitu dengan mengasah kemampuan berpikir dan imajinasi yang kuat sehingga dapat menumbuhkan minat anak pada dunia arsitektur.

Memiliki banyak waktu berada di rumah juga dapat memunculkan hobi baru dalam berkebun. Setelah melakukan beberapa penelitian di RW 2 Kelurahan Mlatibaru, dapat disimpulkan bahwa penduduk RW 2 terlihat padat dengan keadaan masyarakat yang memiliki mata pencahariaan sebagai bercocok tanam. Taman toga yang terletak disini juga tergolong aktif dengan bermacam macam jenis seperti tanaman jagung, jamur, kacang tanah, kacang panjang, ubi dan tanaman buah seperti pisang, kelapa, mangga dan lain sebagainya, adapun  budidaya kelinci disini.  Kegiatan berkebun yang sekarang ini menjadi hobi banyak orang yang bisa ditularkan kepada anak-anak. Sebagai generasi muda, anak-anak masa kini harus diajarkan dan diberikan pengarahan akan pentingnya hidup “hijau”. Upaya tersebut dapat menanamkan sikap cinta lingkungan kepada anak sejak dini. 

Mendesain pot hias menggunakan cat akrilik.

Pembelajaran diawali dengan pembagian pot hias dan cat akrilik kepada anak-anak. Penyelenggaraan kelas ini sangat mengikuti protokol kesehatan dengan jumlah pelaksanaan 8 siswa dari 14 siswa di RW 2. Menanam tanaman hias menjadi lebih menarik dengan mereka dapat dibebaskan memilih tanaman yang akan ditanam dan diperbolehkan untuk mewarnai dan mendesain pot yang mereka pakai. Anak dapat mengenali objek yang sedang mereka gambar dan hias. Kegiatan mendesain pot tersebut sangat penting bagi perkembangan otak anak yaitu dengan meningkatkan kemampuan motoric halus dan dapat merangsang perkembangan anak secara keseluruhan.

Bercocok tanam untuk solusi masa depan hijau.

Kegiatan menanam tanaman hias dapat dilakukan setelah anak-anak mendesain pot. Pembelajaran ini diawali dengan memberi pengarahan tentang cara menanam dan merawat tanaman di pot hias agar terlihat asri dan indah. Dengan cara itu, anak dapat merasa lebih memiliki dan dapat menciptakan rasa cinta pada tanaman yang mereka tanam. Sama halnya dengan menghias pot, kegiatan bercocok tanam ini dapat melatih konsentrasi, ketekunan dan kesabaran anak dalam mencintai lingkungan sehingga dapat tertanam untuk membantu perkembangan psikologis anak.

Pengenalan dunia arsitektur dengan membuat lanskap mini kepada anak-anak.

Mengajak anak-anak dalam membuat lanskap mini merupakan salah satu cara untuk membiasakan anak agar terlibat secara langsung dalam mengelola, menata dan memperindah objek sesuai imajinasi dari anak tersebut. Selain itu untuk meningkatkan imajinasi, dapat pula mengajarkan kepada anak bahwa hidup tanpa tumbuhan, kita tidak dapat hidup karena kekurangan oksigen yang diperlukan untuk dihirup. Program ini berkonsep menyenangkan dan edukatif  dimana anak-anak dapat memilih membuat objek apa pada pot hias tersebut.

“Menyenangkan sekali sampai aku tadi minta pot lagi agar bisa melukis pot dan mewarnai apa yang akum mau!!” ujar Zizi dari salah satu anak yang mengikuti pembelajaran tersebut.

Harapannya program ini dapat membantu menciptakan rasa cinta anak kepada lingkungan dengan mengajarkan untuk menanam tanaman tersebut sehingga dapat mengasrikan halaman yang ada di Taman Pintar. Output dari program ini yaitu beberapa pot hias yang sudah dilukis yang akan diletakkan secara rapi berjejer berdekatan dengan tanaman lain yang sudah terletak di halaman Taman Pintar.

Penulis: Hana Fairuz Shinta – Arsitektur Universitas Diponegoro

DPL: Nissa Kusariana, S.KM., M.Si.