Zaman Serba Online, Mahasiswa KKN Undip Bantu Digitalisasi UMKM Karbol Sereh

Pandemi Covid-19 merupakan bencana dahsyat yang dialami seluruh dunia. Banyaknya kelonggaran yang terjadi, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi masih terjadi dan belum usai. 

Selain dari sektor kesehatan, tentunya hal yang sangat berdampak dari covid-19 ialah sektor ekonomi, dimana terdapat banyak masyarakat yang kestabilan ekonominya terganggu, termasuk beberapa masyarakat di wilayah Kelurahan Depok Jaya, terutama di RW 06. 

Wilayah ini sendiri sudah mempunyai total 15 UMKM yang sudah berjalan, namun fokus kali ini kepada digitalisasi produk UMKM karbol sereh. Dibutuhkan adanya perkembangan lebih lanjut seperti posting di e-commerce serta edukasi kemasan pengiriman. Hal ini semata dilakukan sebagai suatu cara untuk memperbaiki kestabilan ekonomi masyarakat yang terkena dampak akibat adanya pandemi covid-19 di Indonesia.

Ibu Eva (44) merupakan pengusaha Karbol Sereh yang sudah merintis usaha selama 2 (dua) tahun. Beliau beroperasi di wilayah RW 06, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Berbagai varian tentu telah tersedia, mulai dari kemasan 1 liter, hingga 5 liter. Karbol sereh dipercaya sangat ampuh untuk meminimalisir serangga yang berkeliaran karena bahan yang dihasilkan mempunyai dampak yang negatif untuk serangga. 

Tentunya pada kasus ini, beliau mendapati adanya kesenjangan pemasukan. Pandemi sangat menyulitkan daya jual produk karena produk karbol sereh biasa dititip jualkan di pasar Depok Jaya yang berada disebrang rumah pribadi. 

Oleh karena itu dibutuhkan adanya solusi demi memajukan Sustainable Development Goals (SDGs) tanpa kemiskinan. Solusi yang ditawarkan oleh Mahasiswa KKN Undip, Ryan Rizky Putra melainkan ialah digitalisasi produk UMKM. Pembuatan akun di media sosial serta e-commerce platform digital menjadi langkah produktif bagi kesenjangan yang terjadi akibat pandemi. 

Keharusan mengikuti meta atau proses sosialisasi tanpa kontak fisik, menjadikan dunia virtual sebagai salah satu tempat untuk bersosialisasi, dan tentunya menjadi pasar baru untuk transaksi jual beli barang dan jasa. 

Program tersebut kemudian dilanjutkan dengan edukasi serta tata cara pemakaian agar tidak mendapati hasil yang sia-sia, mulai dari promosi barang, hingga pengemasan bagi penjual. Pada hal ini ongkos layanan kurir ekspedisi menjadi tantangan untuk pembeli karena berat dan dimensi, oleh karena itu penggunaan voucher belanja sangat direkomendasikan.

Program telah terlaksanakan dengan baik dengan harapan upaya digitalisasi UMKM karbol sereh menjadi promotor serta pelopor untuk kegiatan UMKM lainnya ikut terjun dalam platform digital. Tentunya hal ini tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada kerjasama dan koordinasi dari masyarakat setempat.