Mahasiswa UNDIP Menghilangkan Banjir Dengan Lubang Biopori Di Kelurahan Pongangan

Semarang (12/02/2022) – Pada musim penghujan seringkali dapat kita temui berita mengenai bencana banjir. Banjir dapat terjadi karena beberapa faktor seperti curah hujan yang tinggi, minimnya daerah resapan air, adanya penyumbatan saluran air oleh sampah, penebangan pohon, hingga penurunan luasan hutan. Pada Kelurahan Pongangan terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan banjir yakni curah hujan, minim daerah resapan air, dan penyumbatan saluran air oleh sampah.

Dari tiga faktor utama penyebab banjir di Kelurahan Pongangan, mahasiswa Undip berinisiatif untuk membuat lubang biopori guna menyelesaikan masalah tersebut. Lubang biopori dapat mengurangi sampah organik dan bisa mengubah sampah tersebut menjadi kompos sehingga menyuburkan tanah di sekitarnya. Dengan adanya lubang biopori maka meningkatkan luas permukaan tanah sehingga kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Curah hujan yang tinggi biasanya akan menimbulkan banjir tetapi lubang biopori dapat membantu mengalirkan air dari permukaan ke dalam tanah sehingga banjir dapat diatasi.

Lubang biopori mudah untuk dibuat dengan alat dan bahan yang gampang  didapatkan. Alat dan bahan untuk membuat lubang biopori antara lain bor tanah, Pipa PVC yang telah dilubangi sisi – sisinya, sampah organik, dan air. Langkah – langkah pembuatan lubang biopori adalah sebagai berikut :

  • Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan.
  • Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi
  • Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
  • Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
  • Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan diameter lubang.
  • Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
  • Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu

Penulis        : Mohamad Zaki Satrio Adhi

DPL            : Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz., M.Gizi