SI MERAH KAYA AKAN KHASIAT? MAHASISWA KKN UNDIP DAMPINGI WARGA DI DESA TANJUNG, KAB. BLORA WUJUDKAN SDGs MELALUI PRAKTEK MEMBUAT WEDANG SECANG

Tanjung, Kabupaten Blora (3/2) – Pemerintah menyatakan Indonesia sudah mulai memasuki gelombang tiga COVID-19. Kondisi itu ditandai dengan mulai naiknya kasus COVID-19 harian di Indonesia dalam sepekan terakhir. Namun, warga sudah mulai abai dengan protokol kesehatan seperti tidak selalu menggunakan masker dan mencuci tangan. Hal-hal kecil tersebut akan berdampak pada menurunnya imunitas tubuh, selain itu aktivitas yang banyak dan berat juga dapat menyebabkan mudahnya tubuh terserang penyakit.

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022 Alfina Damayanti dengan bimbingan Ibu Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes. dampingi warga wujudkan poin tiga SDGs melalui praktek membuat wedang secang di Desa Tanjung. Program ini bertujuan sebagai jamu herbal solusi permasalahan kesehatan warga yang ekonomis dan mudah dibuat dirumah.

IMG20220201101959
IMG20220207164512
Foto serutan kayu secang dan pembagian wedang secang kepada warga

Pelaksanaan kegiatan pendampingan warga melalui praktek membuat wedang secang selain dilatarbelakangi sebagai solusi permasalahan kesehatan warga, juga karena letak desa Tanjung yang berdekatan dengan hutan yang memiliki potensi tanaman secang melimpah.

Tanaman secang termasuk jenis pohon berduri dengan daun yang berukuran kecil. Buah secang sekilas mirip dengan petai cina yang berwarna kehijauan, tetapi buah secang akan berubah warna menjadi kecoklatan ketika matang. Selain itu, terdapat bunga berwarna kuning atau oranye di puncaknnya. Bagian dari tanaman secang yang paling sering dimanfaatkan adalah empulur, yaitu bagian dalam batang kayu.
Berikut merupakan khasiat kayu secang bagi kesehatan tubuh yaitu:
1. Manfaat kayu secang untuk anti tumor.
2. Anti bakteri penyebab berbagai penyakit.
3. Manfaat kayu secang sebagai anti radang.
4. Stabilkan gula darah dan menjaga kesehatan hati.

Cara membuat wedang secang (6 porsi)
Bahan-bahan:
15 gram serutan kayu secang
5 ruas jari jahe
2 batang serai
1 lembar daun salam
1,5 liter air
150 gram gula batu (bisa diganti dengan gula pasir)

Langkah:
1. Cuci bersih semua bahan.
2. Rebus air sampai mendidih. Lalu masukkan jahe dan rebus hingga wangi jahe keluar.
3. Masukkan semua sisa bahan, rebus sekitar 15 menit hingga warnanya kemerahan. Angkat kemudian saring.
4. Wedang secang siap disajikan

Tips:
1. Jahe, serai, bisa dalam kondisi segar ataupun kering.
2. Bila menggunakan jahe segar, sebelum direbus bakar terlebih dahulu kemudian dimemarkan agar lebih harum.

IMG-20220209-094624
Foto pendampingan warga melalui grup WhatsApp

“Matur suwun materinya mbak alfina, saya kira tanaman itu sebatas tanaman pagar gak memiliki manfaat apa-apa. Besok-besok akan saya praktekkan di rumah mbak”, ujar salah satu ibu RT 004.

“Kreativitas dalam memanfaatkan sumber alam lokal “secang” dapat menjadi salah satu solusi pemberdayaan masyarakat. Dari hasil kegiatan ini bisa dikembangkan sebagai aktivitas produktif masyarakat yang hasilnya dapat dikonsumsi sendiri maupun bisa dijual. Bu Cahya harapkan kegiatan ini tidak berhenti pada saat KKN selesai”, demikian disampaikan oleh DPL KKN.

Program kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2022 secara daring melalui grup WhatsApp bersama dengan ibu-ibu RT 004 di Desa Tanjung. Mahasiswa KKN menyampaikan materi dengan cara mengirimkan video tutorial dan materi tertulis. Ada beberapa warga yang belum mengetahui apa itu wedang secang serta khasiat yang terkandung. Diharapkan dengan adanya program pendampingan tersebut dapat menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi jamu herbal wedang secang. Selain ekonomis dapat dibuat sendiri di rumah, dapat juga menjadi peluang bisnis warga desa. Hal tersebut karena bahan utama yang digunakan untuk wedang secang melimpah dan dapat ditemukan di hutan desa.

Penulis : Alfina Damayanti (Fakultas Ilmu Budaya – Bahasa dan Kebudayaan Jepang)

Editor : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes. (Dosen Pembimbing Lapangan)