Pembuatan Dokumen Kumpulan Cerita Folklore di Kabupaten Kendal oleh Mahasiswa KKN UNDIP

Studi kepustakaan di perpustakaan daerah sebagai salah satu sumber dalam pembuatan dokumen. (Dokumentasi Pribadi)

Kendal (12/02/2022) – Kebudayaan tidak secara tiba-tiba muncul melainkan hasil dari ide-ide, gagasan dan karya manusia yang kemudian dibiasakan dengan belajar secara terus menerus hingga terbentuklah sebuah kebudayaan. Kebudayaan yang sudah terbentuk kemudian oleh masyarakat dilestarikan sebagai sebuah identitas yang dimiliki. Identitas budaya tersebut melekat dengan kuat pada masyarakat setempat. Hasil dari kebudayaan yang terbentuk salah satunya adalah cerita folklore atau cerita rakyat.

Mengutip laman website katadata.co.id diambil dari artikel yang ditulis oleh Husen Mulachela, Sabtu (12/02/2022). “Cerita rakyat merupakan kisah yang berasal dari rakyat dan tersebar dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal oleh masyarakat luas. Cerita ini tergolong kisah fiktif yang tidak dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan kebenarannya. Cerita rakyat atau dalam istilah lain dikenal dengan folklore ini memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan cerita lain diantaranya bersifat tradisional dan disampaikan secara lisan.”

Sejalan seperti program monodisiplin sebelumnya mengenai pembuatan dokumen etnografi Kelurahan Langenharjo Kendal. Program ini dirancang sebagai upaya pelestarian cerita folklore yang berada di Kabupaten Kendal agar anak muda di Kabupaten Kendal khususnya warga masyarakat RT 05/RW 06 dapat lebih mengetahui dan menjaga warisan leluhur kita. Dalam pembuatan kumpulan cerita folklore ini juga menggunakan metode wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi kepustakaan melalui buku sampai dengan sumber internet dalam mengumpulkan data. Sasaran program yaitu Masyarakat dan Warga RT 05/RW 06 Kelurahan Langenharjo Kendal, Kecamatan Kendal, Kota Kendal.

Penyerahan dokumen kepada Ketua RT 05/RW 06 Kelurahan Langenharjo, Kendal. (Dokumentasi Pribadi)

Lebih lanjut, seperti kata pengantar oleh Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra dari buku 366 cerita rakyat nusantara. Bahwasanya, cerita rakyat mulai semakin menyempit ruang geraknya karena adanya berbagai hal yang jauh lebih menarik. Akibatnya, berbagai kisah menarik dan ajaran-ajaran moral yang terkandung dalam cerita rakyat semakin asing di tengah masyarakatnya sendiri.

Diharapkan dengan adanya dokumen kumpulan cerita folklore ini dapat menggugah hati para orang tua muda khususnya di lingkungan RT 05/RW 06 untuk menceritakan ke anak-anaknya nilai moral yang terkandung dalam cerita folklore dan para pemuda juga dapat mengenalkan kembali melalui media online maupun cetak dengan versi lain yang lebih disukai anak-anak muda masa kini seperti komik dan sebagainya.

Penulis : St. Aditya Gita Putra (Antropologi Sosial/Fakultas Ilmu Budaya)

DPL      : Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM