Ajaib! Mahasiswa UNDIP Bantu Warga Siwalan Ubah Air Hujan Jadi Bening Dengan Alat “Pipa Penyaring Air Hujan”
Semarang (12/02/2022) Kurangnya persediaan air bersih di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang menghambat aktivitas sehari-hari warga, masalah tersebut berkaitan dengan tujuan SDGs “Sanitasi dan Kebutuhan Air Bersih”. Berdasarkan keterangan warga di Kelurahan Siwalan, kekurangan persediaan air diakibatkan oleh masalah teknis PDAM setempat, dimana sering terjadi kerusakan pipa yang mengakibatkan air PDAM mati berhari-hari. Warga juga mengandalkan air sumur atau air tanah, namun jika air tanah digunakan terus menerus akan mengakibatkan kerusakan tata air tanah. Oleh karena itu, Mahasiswa Universitas Diponegoro berinisiatif membantu masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola air hujan sebagai alternatif sumber air untuk mengatasi masalah yang ada dengan alat “Pipa Penyaring Air Hujan”.
Alat ini merupakan teknologi penyaringan air sederhana melalui pengaliran air pada media butiran yang disusun dalam pipa pvc. Penyaringan air dapat menghilangkan bakteri, warna, kekeruhan, dan kandungan logam seperti besi dengan memanfaatkan media pasir silika, zeolit, dan arang aktif. Pada proses penyaringan, partikel-partikel yang cukup besar akan tersaring pada media pasir silika, sedangkan media zeolit dan arang aktif berfungsi untuk menyaring bakteri dan kandungan logam dalam air. Ruang antar butir berfungsi sebagai tempat sedimentasi bahan-bahan pengotor dalam air. Pembuatan alat ini cukup mudah dan biayanya murah dibandingkan harga alat filter air yang ada di pasaran.
Pada Rabu (08/02/2022) Mahasiswa Universitas Diponegoro di Kelurahan Siwalan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi alat di Kantor Kelurahan Siwalan, disaksikan oleh Pak Carik yaitu Pak Sunanto dan Babinsa. Selain di kantor kelurahan, demonstrasi juga diadakan di rumah-rumah warga yang ada di sekitar kantor kelurahan dan disaksikan oleh beberapa warga setempat. Respon warga sangat beragam, Sebagian besar warga penasaran dan sangat ingin mencoba membuat alat penyaring air hujan ini sendiri karena cara pembuatan dan pengoperasiannya sangat mudah serta biaya pembuatannya jauh lebih murah disbanding harga penyaring air di pasaran. Berdasarkan keterangan Pak Carik, alat ini cukup unik dan ajaib karena susunan alat ini sederhana namun bisa mengubah air hujan yang keruh menjadi air bening. Kedepannya, pihak kelurahan berencana menyempurnakan dan mengembangkan alat ini agar mampu mengolah air hujan dalam jumlah besar sehingga Kelurahan Siwalan tak perlu bergantung pada air PDAM saja.
Nama : Muchammad Fikri Rochim / 21010118130151 / S1-TEKNIK SIPIL