MAHASISWA UNDIP MEMBUAT SISTEM INFORMASI PENDATAAN VAKSINASI COVID-19 DESA CEPOGO BOYOLALI

Boyolali (12-02-2022) – Sudah dua tahun berlalu, tetapi pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir. Bahkan, diperkirakan bulan Maret hingga bulan Februari 2022, Indonesia akan menghadapi gelombang ke-3 Covid-19 varian Omicron. Hal ini lah yang menyebabkan pemerintah semakin gencar untuk merealisasikan program vaksinasi lengkap Covid-19 untuk masyarakat Indonesia. Bahkan mulai tanggal 12 Januari 2022, pemerintah Indonesia memulai program vaksinasi booster secara gratis untuk meminimalisir gelombang ke-3 Covid-19. Namun sayangnya, di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya Desa Cepogo, Boyolali, masih banyak terjadi kesalahan dalam pendataan warga, baik yang sudah divaksinasi maupun yang belum divaksinasi. Penyebabnya adalah tenaga kesehatan masih mendata warganya secara manual. Oleh karena itu, Ida Bagus Satya Mahendra, Muhammad Yusuf, Hanggarulloh Dwi Fathoni, dan Farhan Rizqussalam mahasiswa Undip yang mengikuti program KKN regular tim 1 periode 2022, ingin berkontribusi untuk memudahkan para tenaga kesehatan dalam pendataan program vaksinasi Covid-19 dengan cara membuat sistem informasi pendataan vaksinasi warga Desa Cepogo. Dalam pembuatan sistem informasi ini sangat didukung oleh tenaga kesehatan Desa Cepogo. Mereka juga memberikan arahan dan masukan terkait sistem informasi yang dibuat sehingga dapat berfungsi lebih maksimal. Sosialisasi penggunaan sistem informasi ini dilakukan secara langsung kepada Ibu Farida, selaku petugas kesehatan Desa Cepogo.

Ada beberapa fitur dalam sistem informasi pendataan vaksinasi warga Desa Cepogo, yaitu dapat menambah data, mengubah data, menghapus data, dan meng-import data excel. Dengan dibuatnya sistem informasi pendataan vaksinasi untuk warga Desa Cepogo kerja para tenaga kesehatan dalam mendata warga, baik yang sudah divaskin maupun yang belum divaksin, menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, sistem ini juga meminimalisir adanya kesalahan data yang diinput serta meminimalisir adanya pemalsuan data vaksin.

Penulis: Ida Bagus Satya Mahendra, Muhammad Yusuf, Hanggarulloh Dwi Fathoni, dan Farhan Rizqussalam (S-1 Informatika Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan: Dyah Wijaningsih, SH., MH