Kejal Prokes 5 M, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Buktikan Mencuci Tangan Dengan Sabun Tidak Harus Mahal Dengan Sabun Ampas Kopi Espressapo.
Bangetayu Kulon, Genuk – Dengan meningkatnya kasus Covid-19 dan hadirnya variasi virus omicron di Indonesia, seorang mahasiswa KKN UNDIP berinisiatif untuk membuat serta membagikan sabun ampas kopi Espressapo sebagai sabun cuci tangan pada Rabu (26/01/2022) untuk menggiatkan protokol Kesehatan 5 M di Kelurahan Bangetayu Kulon.
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu kegiatan penting dalam memutus rantai penularan virus Covid-19, menurut Global Handwashing Partnership, kegiatan mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akut sebesar 16-23% dan menurunkan risiko pneumonia sebesar 50%, selain itu, mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan substansial pada infeksi neonatal dan menurunkan risiko diare endemik hingga 48%. Akan tetapi, menurut data dari Global Handwashing Partnership, kesadaran mencuci tangan dengan sabun masih sangat rendah. Selain itu, banyak orang masih percaya bahwa mencuci tangan harus dengan menggunakan sabun antibakteri, padahal mencuci tangan dapat menggunakan sabun biasa, dengan cara menggosokkan kedua tangan menggunakan sabun hingga ke punggung tangan, di antara jari-jari, dan di bawah kuku selama 20 detik untuk kebersihan yang optimal (sumber).
Ampas kopi sendiri merupakan limbah organik yang memiliki banyak sekali manfaat, selain dapat dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman, ampas kopi juga dapat digunakan untuk mengusir serangga, menghilangkan bau, dan tentunya dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun sederhana. Hal ini dikarenakan ampas kopi menggandung kafein, antioksidan, serta keasaman yang bermanfaat baik untuk tumbuhan maupun untuk kulit. Sabun ampas kopi juga terbukti dapat memperhalus kulit dan berfungsi sebagai anti penuaan dini.
Dengan maraknya coffee shop di berbagai wilayah di Kota Semarang, tidak sulit untuk menemukan ampas kopi yang dapat digunakan sebagai pembuatan sabun, sehingga tidak banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dengan bermodalkan ampas kopi yang didapatkan dari coffe shop terdekat, sabun dasar atau base soap yang dapat ditemukan di toko kreasi, dan satu sendok vanili, sabun dapat dibuat dengan cara melelehkan sabun dasar di atas api kecil yang kemudian dicampurkan dengan ampas kopi serta vanili. Setelah diaduk merata, sabun lalu dituangkan ke cetakan dan dibiarkan mendingin selama beberapa jam. Setelah sabun mengeras, sabun ampas kopi siap digunakan untuk mencuci tangan. Jangan ragu bila tidak memiliki cetakan sabun, karena sabun dapat dicetak hanya dengan menggunakan cetakan aluminium kue, atau bahkan barang bekas seperti bagian dasar botol bekas.
Setelah selesai dibuat, sabun Espressapo kemudian digunakan oleh perangkat RW 12 Kelurahan Bangetayu Kulon untuk mencuci tangan setelah melakukan kegiatan penanaman tanaman toga dengan tim KKN UNDIP sebelum menikmati kudapan yang telah disediakan secara sukarela oleh warga sekitar. Beberapa warga tampak menunjukkan ketertarikan kepada ide untuk membuat sabun dengan bahan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencuci tangan setelah melihat sabun Espressapo. Masyarakat memiliki harapan dengan dibuktikannya pembuatan sabun dengan bahan organik yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, tidak banyak lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalani protokol kesehatan untuk mengurangi risiko Covid-19, terutama untuk mencuci tangan dengan sabun.
Penulis: Puspaningtyas Mutiaraputri (Oseanografi)
Dosen Pembimbing Lapangan: Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si.
Lokasi KKN: Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang