Menyayangi Bumi Dimulai Dari Hal Kecil: Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Adakan Operasi PAKUM, Pembagian Alternatif Kertas Untuk Minum.

Operasi PAKUM di Salah Satu Angkringan di Wilayah Bangetayu Kulon.

Bangetayu Kulon, Genuk – Menurut data yang bersumber dari Nature Research Journal pada tahun 2019, 86% sampah plastik di dunia berasal dari Asia dan salah satunya adalah Indonesia. Situs lingkungan hidup, Ecowatch, memprediksi pada 2025 Indonesia akan menjadi salah satu dari lima negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Kebanyakan sampah plastik di Indonesia adalah sedotan, yang jumlahnya dapat mencapai 93,2 juta unit per hari. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup, sekitar 70% sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku daur ulang, namun tidak demikian dengan sedotan yang nilainya rendah dan sulit didaur ulang, sehingga tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. Sedotan plastik merupakan salah satu sampah yang lama terurai. Ketika masuk ke perairan, sedotan plastik akan menyebabkan pencemaran dan mengancam kepunahan ekosistem dalam bentuk mikroplastik.

Pasar Bangetayu merupakan sebuah pasar yang berada di wilayah Bangetayu Kulon. Letaknya yang berada di sisi Kantor Kelurahan Bangetayu Kulon dan juga berseberangan dengan Taman Bangetayu membuat pasar ini dipenuhi dengan hiruk-pikuk pedagang makanan kaki lima serta warung-warung makan pada pagi hingga siang hari, dan angkringan saat sore hari telah tiba.

Pedagang makanan dan minuman tentu tidak asing dengan sedotan plastik, terutama warung-warung makan, angkingan, dan pedagang kaki lima di wilayah Bangetayu Kulon yang cenderung menggunakan sedotan plastik. Oleh karena itu, pada Sabtu (29/01/2022), seorang mahasiswa KKN UNDIP menggelar Operasi PAKUM, yaitu Operasi Pembagian Alternatif Kertas Untuk Minum yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi lewat pembagian sedotan kertas dan memperkenalkan alternatif sedotan kertas yang dapat digunakan selain sedotan plastik.

Selain bertujuan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik yang berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan pesisir, operasi ini juga bertujuan untuk mengurangi penumpukan sampah yang dapat menjadi penggenangan air yang menyebabkan banjir di wilayah Bangetayu Kulon. Hal ini disebabkan kertas lebih mudah terurai, sehingga jauh lebih ramah terhadap lingkungan.

Beberapa pemilik angkringan tampak menunjukkan antusiasme terhadap operasi PAKUM dan mengucapkan terima kasih atas pembagian sedotan kertas. Mereka berharap sedotan kertas dapat menjadi produk umum yang dapat ditemukan dengan mudah, sehingga tidak sulit untuk beralih dari penggunaan sedotan plastik menuju sedotan kertas.

Penulis: Puspaningtyas Mutiaraputri (Oseanografi)
Dosen Pembimbing Lapangan: Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si.
Lokasi KKN: Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang