ASAH KREATIVITAS DI MASA PANDEMI COVID-19? MAHASISWA KKN UNDIP KENALKAN BUDAYA JEPANG PADA ANAK-ANAK DI DESA TANJUNG, KAB. BLORA

Tanjung, Kabupaten Blora (23/1) – Pemerintah Indonesia menetapkan pandemi Covid-19 secara faktual belum berakhir di Indonesia. Kondisi tersebut berdampak pada  terbatasnya aktivitas anak-anak di luar rumah. Kehilangan suasana yang menyenangkan , menarik dan perasaan bosan banyak dikeluhkan oleh anak-anak. Kesempatan untuk pembelajaran tatap muka pada anak menjadi kesempatan untuk keluar rumah sekaligus bermain, walau banyak ditemukan mereka melupakan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.   

Keterbatasan belajar di sekolah tidak boleh menyebabkan keterbatasan dalam akses informasi untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak. Salah satu solusi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022, Alfina Damayanti dari prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, yang dibimbing Ibu Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes., ajari mereka tentang budaya Jepang. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kreativitas anak di masa pandemi Covid-19 serta mengenalkan budaya Jepang secara seru dan menyenangkan. Dalam kegiatan ini disesuaikan dengan kemampuan anak-anak yaitu dengan praktek membuat sushi, onigiri dan melipat kertas origami.

IMG-20220212-151852

Foto praktek membuat sushi

Sushi merupakan makanan khas Jepang yang banyak dijumpai di Indonesia. Makanan ini terbuat dari nasi yang digulung bersama dengan lauk, baik berupa sosis, daging, telur, makanan laut, atau sayuran. Rasa nasi yang sedikit asam dan gurih, ditambah lauk yang segar membuat sushi jadi makanan favorit banyak orang.

Berbeda dengan sushi, onigiri merupakan nasi kepal dengan beragam varian isian. Onigiri terbuat dari beras khusus tanpa ditambahkan vinegar, gula, dan garam. Cara membuatnya yang cukup mudah dan dapat disesuaikan dengan selera, sehingga cocok untuk menjadi bekal menu anak-anak.

Resep Sushi dan Onigiri (untuk 10 porsi)

1 cup beras ketan

2 buah timun

5 buah sosis

5 sachet saus sambal

20 lembar nori (ukuran kecil)

Langkah membuat sushi:

  1. Masukkan beras ketan yang sudah dicuci dan air, lalu masak dengan rice cooker hingga matang.
  2. Goreng sushi, lalu iris timun tipis-tipis.
  3. Letakkan nori di atas sushi mat, lalu tambahkan nasi, sosis goreng, irisan timun, dan saus sambal. Gulung dan tekan-tekan supaya padat.
  4. Padatkan menggunakan sushi mat dan potong menjadi 2 bagian sama rata.
  5. Sushi siap disajikan.

Langkah membuat onigiri:

  1. Masukkan beras ketan yang sudah dicuci dan air, lalu masak dengan rice cooker hingga matang.
  2. Ambil satu lembar nori, tuang nasi, ratakan.
  3. Tambahkan saus sambal, sosis goreng, dan timun, dan nasi kemudian digulung sambil ditekan.
  4. Onigiri siap disajikan.

Sedangkan, origami merupakan seni melipat kertas yang berasal dari Jepang menjadi bentuk dan gambar dekoratif. Origami hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna. Kegiatan praktek melipat origami ini bagus untuk anak-anak, karena membantu mengasah keterampilan motorik halus.

IMG20220213082921-01

Foto praktek melipat origami

“Dalam era globalisasi saat ini anak-anak mengetahui budaya bangsa lain melalui makanan dapat meningkatkan pengetahuan mereka. Disamping itu kegiatan ini menjadi solusi yang baik untuk anak-anak di desa untuk mengenal budaya Jepang melalui jenis makanan, cara buat dan penyajiannya. Mereka juga bisa belajar sendiri untuk mengisi waktu di rumah  dengan mengembangkan dengan bahan yang ada “ demikian kata Ibu Cahya. 

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP, mempraktekkan cara untuk membuat origami berbentuk beruang dan kelinci, origami dengan berbentuk beruang dan kelinci ini cukup mudah dibuat oleh anak-anak. Mereka sangat antusias untuk memilih warna kertas dan mulai membentuknya menjadi bentuk beruang dan kelinci. Setelah itu, mahasiswa KKN memaparkan materi tentang sushi, onigiri dan praktekkan cara pembuatan yang sederhana ala rumahan dengan modal 20.000 rupiah pada anak-anak RT 004 Desa Tanjung. Anak-anak RT 004 menyambut dengan antusias, dikarenakan mereka belum tahu apa itu sushi dan onigiri. Selain enak dan mudah membuatnya, sushi dan onigiri juga cocok untuk dijadikan bekal yang dapat disesuaikan dengan seleranya masing-masing anak.

Penulis : Alfina Damayanti (Fakultas Ilmu Budaya – Bahasa dan Kebudayaan Jepang)

Editor : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes. (Dosen Pembimbing Lapangan)